Lihat ke Halaman Asli

Yuriadi

| Penulis lepas | https://www.kompasiana.com/ceritayuri

Ryugu no Tsukai, Sosok Sang Ikan Kiamat yang Misterius

Diperbarui: 23 November 2024   22:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Ilustrasi : Torii Lake Shirohige Shrine Japan - Sumber /pixabay.com @kanenori)

Meskipun banyak masyarakat modern menyadari bahwa kaitan antara oarfish atau ikan kiamat, dan bencana masih menjadi mitos, kisah ini tetap menjadi bagian penting dari masyarakat maritim dunia, termasuk dalam kebudayaan Jepang. Selain itu, fenomena ini menarik perhatian ilmuwan yang ingin memahami perilaku unik ikan laut dalam.

Dalam mitologi Jepang, Ryugu adalah istana megah yang terletak di dasar samudra, rumah bagi dewa naga laut Ryujin. Ryujin sendiri adalah dewa yang mengatur pasang surut laut dan memiliki kekuasaan besar atas kehidupan manusia yang bergantung pada laut. Istana ini digambarkan sebagai tempat yang penuh kemewahan, dengan dinding berlapis mutiara dan koral, menjadi pusat kekayaan laut yang luar biasa. Ryujin juga dipercaya dapat mempengaruhi perairan dan cuaca, memainkan peran penting dalam banyak cerita rakyat Jepang.

Ryugu no Tsukai atau utusan istana naga, dalam budaya Jepang, erat kaitannya dengan legenda naga laut dan tradisi cerita rakyat yang berkembang selama periode Edo hingga awal Meiji. Sosok ini diduga berasal dari interpretasi makhluk laut yang misterius, seperti ikan oarfish, yang muncul ke permukaan dan memicu imajinasi masyarakat pesisir. Penampakan ikan-ikan dengan bentuk memanjang seperti pita dan kilauan sisik mereka, yang jarang terlihat karena hidup di laut dalam, menjadi dasar bagi cerita Ryugu no Tsukai. Legenda ini berkembang melalui berbagai cerita rakyat dan teks kuno seperti Nihon Shoki dan diteruskan melalui seni, sastra, serta festival tradisional yang menghormati dewa laut dan naga sebagai pelindung.

Mitos ini pertama kali tercatat secara populer di kawasan Hirado, Prefektur Nagasaki, Jepang. Dengan pengaruh kepercayaan Shinto dan legenda naga dalam budaya Asia Timur, Ryugu no Tsukai lahir sebagai utusan dewa laut Ryujin. Sosok ini dianggap memiliki misi khusus yakni menyampaikan pesan penting dari istana naga, terutama tentang bencana alam atau wabah yang akan datang. Legenda ini semakin kuat setelah berbagai cerita penampakan makhluk bercahaya di laut menjadi populer, disertai narasi bahwa makhluk ini membawa pesan perlindungan dan panjang umur bagi manusia yang melihat atau mendengarnya.

Identitas Spesies Ikan Kiamat
Ikan oarfish adalah salah satu ikan laut dalam yang paling menakjubkan. Sebagai ikan bertulang terpanjang di dunia, oarfish dapat mencapai panjang hingga 11 meter. Tubuhnya yang sangat panjang dan pipih, dengan warna perak mengkilap, menjadikannya terlihat seperti pita besar yang bergerak di dasar laut. Sirip punggung yang merah cerah memanjang dari kepala hingga ujung ekor, menambah kesan misterius pada makhluk ini. Meskipun begitu jarang terlihat, ikan ini memiliki peran penting dalam ekosistem laut dalam, berfungsi sebagai predator pemakan plankton dan organisme kecil lainnya.

Oarfish berada dalam Kingdom Animalia, yang berarti mereka adalah makhluk hidup multiseluler. Mereka termasuk dalam Phylum Chordata, yang mencakup organisme dengan notokorda (struktur mirip tulang belakang). Dalam Class Actinopterygii, oarfish termasuk dalam kelompok ikan bertulang sejati, yang memiliki sirip berbentuk jari-jari. Oarfish berada di bawah Order Lampriformes, yang juga mencakup ikan laut dalam lainnya seperti opah (Lampris guttatus). Mereka berasal dari keluarga Regalecidae, yang meliputi genus Regalecus, dengan spesies Regalecus glesne yang merupakan spesies yang paling dikenal dan tercatat sebagai ikan bertulang terpanjang di dunia.

Kemunculan Ikan Kiamat Tanda Bencana: Mitos Atau Fakta
Meskipun banyak orang kini memahami bahwa hubungan antara oarfish dan bencana alam adalah sebuah mitos, kisah ini tetap hidup dalam budaya Jepang. Penampakan oarfish yang jarang di permukaan laut selalu memicu rasa penasaran dan kecemasan. Dalam kehidupan modern, ikan ini semakin menarik perhatian ilmuwan yang ingin memahami perilaku uniknya. Oarfish, yang hidup di kedalaman laut antara 200 hingga 1000 meter, jarang muncul ke permukaan, kecuali jika ada gangguan lingkungan atau saat mereka sakit atau mati. Ikan ini bergerak perlahan menggunakan sirip punggungnya yang memanjang, memakan plankton, udang kecil, serta larva ikan.

Dalam mitologi Jepang, oarfish sering dianggap sebagai pertanda bencana alam, seperti gempa bumi dan tsunami. Masyarakat Jepang percaya bahwa kemunculan oarfish menjelang bencana besar adalah pesan dari Ryugu, istana naga. Kepercayaan ini didasarkan pada sejarah panjang penampakan oarfish yang seringkali mendahului peristiwa besar, seperti gempa bumi atau tsunami. Salah satu kejadian paling terkenal adalah penemuan oarfish di Jepang menjelang bencana besar pada tahun 2011, yang semakin memperkuat mitos bahwa ikan ini merupakan pertanda buruk.

Penampakan ikan oarfish pada November 2024 di pesisir California mendapat perhatian luas, terutama karena kaitannya dengan mitos Jepang tentang "ikan kiamat." Oarfish ditemukan di Encinitas, California, dan penemuan ini merupakan yang ketiga kalinya dalam beberapa bulan terakhir. Sebelumnya, penemuan serupa terjadi di La Jolla Cove pada Agustus dan di Huntington Beach pada September 2024. Kehadiran ikan ini di dekat permukaan laut menarik perhatian, karena mereka adalah penghuni laut dalam yang sangat jarang muncul ke permukaan.

Namun, meskipun ada banyak kejadian penampakan oarfish yang mendahului bencana besar, para ilmuwan lebih cenderung melihat fenomena ini sebagai akibat dari perubahan kondisi laut, seperti siklus El Nino dan La Nina. Perubahan suhu laut dan pola pasang surut dapat mempengaruhi perilaku ikan laut dalam seperti oarfish, mendorong mereka untuk muncul ke permukaan. Penemuan oarfish juga bisa menjadi indikasi adanya perubahan kondisi lingkungan yang mempengaruhi kehidupan laut, meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mengonfirmasi bahwa ikan ini bisa memprediksi bencana alam.

Penampakan ikan oarfish di pesisir California pada November 2024 memperlihatkan bagaimana legenda dan mitologi tetap hidup dalam budaya modern. Meskipun kaitannya dengan bencana alam masih menjadi mitos, penemuan oarfish tetap menambah keunikan dunia laut dan semakin mengundang rasa ingin tahu tentang kehidupan makhluk laut yang jarang dieksplorasi. Oarfish tetap menjadi simbol dari alam yang dalam dan tak terjangkau, sebuah dunia yang penuh dengan keajaiban yang masih belum sepenuhnya dipahami manusia.
(yrd).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline