Siapa di sini yang pernah merasa lelah luar biasa setelah beberapa jam Zoom meeting? Sudah bukan rahasia lagi, sejak pandemi banyak dari kita yang makin sering menggunakan platform Zoom untuk kerja, ketemu teman, atau bahkan kumpul keluarga. Meski praktis, Zoom meeting ini bisa bikin capek, dan fenomena ini dikenal dengan istilah Videoconferencing Fatigue (VF) atau kelelahan akibat Zoom meeting. Ternyata, salah satu penyebab lelah ini adalah pilihan virtual background yang kita pakai. Beneran, lho!
Pustaka Jurnal:
Li, Benjamin J., & Zhang, Heng. (2024). Exploring The Links Between Type and Content of virtual Background Use During Videoconferencing and Videoconference Fatigue. Frontiers in Psychology, 15, 1408481. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2024.1408481
Penelitian di Singapura oleh Heng Zhang dari Nanyang Technological University menemukan bahwa jenis latar belakang virtual memiliki efek berbeda terhadap VF. Responden yang menggunakan latar video mengalami tingkat kelelahan yang lebih tinggi dibandingkan latar statis atau gambar buram. Latar video mengalirkan informasi baru secara terus-menerus, yang membebani sumber daya kognitif dan memicu kelelahan.
Lantas, Mengapa Zoom Meeting Bikin Capek?
Sebelum kita bahas soal latar belakang, mari kita pahami dulu kenapa Zoom meeting bisa bikin capek. Berbeda dengan obrolan biasa, Zoom meeting menuntut kita untuk fokus pada layar, memperhatikan ekspresi lawan bicara, sekaligus menjaga penampilan dan ekspresi kita sendiri. Otak kita pun bekerja lebih keras untuk mengatur berbagai elemen visual dan sosial yang enggak ada dalam komunikasi langsung.
Selain itu, melihat diri sendiri di layar juga bisa menambah tekanan sosial, karena secara enggak langsung kita jadi lebih peduli pada penampilan. Semua ini, kalau dikumpulkan, jelas bisa bikin capek. Dari sinilah muncul istilah videoconferencing fatigue atau yang disingkat VF.
Apa Pengaruh Latar Belakang Virtual Terhadap Kelelahan?
Kembali ke penelitian tadi, ternyata bukan cuma jumlah Zoom meeting yang bikin capek, tapi juga pilihan latar belakang yang kita gunakan. Menurut penelitian oleh Heng Zhang dari Nanyang Technological University, pengguna yang memakai latar belakang video bergerak cenderung lebih cepat merasa lelah dibanding yang memakai latar gambar statis atau gambar buram.
Penelitian ini dilakukan terhadap lebih dari 600 partisipan yang berusia antara 22 hingga 76 tahun dan bekerja dari rumah sekitar tiga hari dalam seminggu. Para partisipan ditanya tentang jenis latar belakang virtual yang biasa mereka gunakan, seperti gambar statis, gambar buram, video, atau tidak menggunakan latar belakang sama sekali. Para peneliti kemudian mengukur VF dengan menggunakan skala lima poin yang meliputi kelelahan umum, visual, sosial, motivasi, dan emosional.
Kenapa bisa begitu? Menurut Zhang, otak kita secara otomatis bereaksi terhadap informasi baru di sekitar. Ketika virtual background terus bergerak, otak kita harus terus memproses informasi yang berubah-ubah ini, sehingga energi kognitif yang diperlukan jadi lebih besar. Dalam kondisi ini, otak bekerja lebih keras dan otomatis bikin kita merasa lelah lebih cepat.
Latar Alam: Solusi Cerdas Buat Kurangi Kelelahan
Nah, selain jenis virtual background, tema latar juga punya pengaruh yang besar. Dari hasil penelitian, virtual background bertema alam atau pemandangan alam ternyata bisa membantu mengurangi kelelahan selama Zoom meeting. Kok bisa? Ternyata, latar alam memberi efek relaksasi pada otak kita, sehingga tingkat kelelahan pun berkurang. Misalnya, gambar hutan, pegunungan, atau pantai bisa memberikan kesan tenang dan mengurangi tekanan yang kita rasakan selama panggilan berlangsung.
Di sisi lain, virtual background yang menggambarkan ruang kantor atau tempat umum justru bisa menambah tekanan sosial untuk terlihat formal dan profesional. Jadi, kalau tujuannya ingin tetap fokus tapi enggak terlalu tertekan, coba deh, pakai gambar alam saat meeting online. Bisa jadi solusi simpel yang bantu jaga kesehatan mental juga, lho.
Tips Memilih Virtual Background Agar Tidak Cepat Lelah
- 1. Pakai Virtual Background Statis atau Buram untuk Meeting Formal. Kalau kamu sering Zoom meeting kerja, usahakan pakai virtual background yang statis atau buram. Latar ini cenderung lebih "ramah" untuk otak kita karena tidak ada elemen bergerak yang mengganggu. Fokus kita jadi lebih terjaga, dan kita juga enggak terlalu cepat capek.
- 2. Virtual Background Bertema Alam Bisa Jadi Andalan untuk Efek Relaksasi. Coba pilih gambar alam, misalnya pemandangan pegunungan atau laut yang menenangkan. Visual alam ini memberikan efek relaksasi yang bisa membantu mengurangi stres dan kelelahan saat Zoom meeting berlangsung.
- 3. Hindari Virtual Background Video Untuk Panggilan yang Lama. Virtual background video memang keren, tapi kalau Zoom meeting berlangsung lama, sebaiknya dihindari. Video yang bergerak terus menerus menuntut otak kita untuk memproses informasi yang berubah-ubah, yang bisa bikin kita capek lebih cepat. Jadi, simpan latar video untuk kesempatan yang lebih singkat atau informal saja.
- 4. Pilih Virtual Background yang Sesuai dengan Situasi. Kadang-kadang kita butuh virtual background yang lebih fun dan santai, misalnya saat ngobrol sama teman atau keluarga. Di sini, kamu bisa pakai latar yang lucu atau berwarna, yang bisa bikin suasana lebih santai. Sementara untuk Zoom meeting formal atau kerja, pilih latar yang lebih profesional tapi enggak bikin stres.
- 5. Perhatikan Pencahayaan dan Kualitas Gambar Virtual Background. Ini hal yang sering terlupakan. Kalau virtual background kamu terlihat terlalu gelap atau buram, bisa bikin kamu terlihat kurang profesional dan malah meningkatkan tekanan sosial. Jadi, pastikan kualitas gambar virtual background kamu jelas dan cukup terang.