Lihat ke Halaman Asli

Pemberhentian Sementara

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hatiku masih berdegup kala mengingatmu. Wajahku masih panas kala mengingat cium manismu, jemariku hangat kala ingat genggamanmu.

Aku rindu semua tentangmu.. Aku rindu bermimpi bersamamu. Oh, aku benar-benar merindu...

Ingatanku....kembali ke masa itu. Masa saat kau masih peluk erat diriku. Masa saat kita merajut mimpi bersama. Masa saat kita saling bertatap mata penuh cinta. Hari-hariku yang selalu dipenuhi oleh tawamu.

Kisah kita telah terhenti, aku hanyalah pemberhentian sementara, aku hanyalah bayang lalu yang sempat isi harimu. Namun, tak sadarkah dirimu, bayangmu masih melekat walau setahun telah berlalu. SUngguh, aku tak mampu begitu saja menutup arus deras bayangmu kedalam pikirku..

Aku sadar, aku hanyalah pemberhentian sesaat. Aku pun sadar, kau tak lagi mencinta maupun merindu kepadaku. Jujur, aku masih tak mampu hentikan degup jantung kala menatapmu.

Mungkin kini....kita tak lagi melangkah bersama. Tapi....pandanglah aku. Bantu aku melepas bayangmu, aku tak sanggup, aku tak kuasa, aku masih mencinta oh kasih.
Senyumku hanyalah kepalsuan...Aku tak sanggup tersenyum jika kau menggenggam bayang lain. aku tak kuat. Silahkan saja mengataiku gadis lemah. INGAT, aku lemah tanpamu..

Sudahkah tak ada harap untukku? Harapan untuk mampu bersanding di sampingmu..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline