Lihat ke Halaman Asli

Pengungsi Sinabung: Pak Presiden, Buat Kami yang Penting Masa Depan Anak–anak

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: harianandalas.com

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="sumber: harianandalas.com"][/caption] Setelah berbulan – bulan dan mendapat desakan oleh berbagai pihak, akhirnya Presiden SBY bertolak ke Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, Kamis (23/01),  untuk mengunjungi korban erupsi gunung Sinabung.

SBY berjanji akan membawa solusi konkrit dan permanen untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh erupsi Sinabung sejak September tahun lalu. Dalam akun twitternya @SBYudhoyono, ia menuliskan solusi yang diambil dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, pada Selasa (21/1/2014).

"Solusi Sinabung a.l: cegah korban jiwa, layani pengungsi, beri bantuan kpd petani & relokasi desa yg masuk wilayah berbahaya," tulis SBY.

Dari poin – poin yang disampaikanya tersebut, tak ada yang menyinggung persoalan pendidikan anak – anak pengungsi. Padahal bencana tersebut mengancam pendidikan lebih dari 5 ribu siswa dari tingkat dasar sampai menengah atas.

Dinas Pendidikan Sumatera Utara mencatat, sekitar 199 ruang kelas mulai dari tingkat SD hingga SMA di sejumlah kecamatan di Kabupaten Karo, rusak. Selama berbulan – bulan anak – anak meninggalkan bangku sekolah.

Masalah pendidikan anak – anak tersebut menjadi beban para orang tua. Kerugian materil yang mereka alami tak menjadi soal dan mereka juga telah mengikhlaskannya, namun masalah pendidikan tak dapat ditawar karena menyangkut masa depan anak – anak.

Seperti yang ditulis oleh kompas.com. Salah seorang pengungsi bernama Neni mengatakan, Kami ikhlas yang sudah berlalu. Tapi kalau Presiden ke sini, ada banyak hal yang ingin kami sampaikan. Buat kami, yang penting masa depan anak-anak…”

Perlu diperhatikan, Suku batak meletakan pendidikan sebagai hal yang prioritas dalam kehidupan mereka yang dilandasi oleh nilai-nilai filsafat hidup orang batak toba.

Bagi suku batak, pendidikan menyangkut kehormatan keluarga. Mereka tidak pernah peduli akan kemiskinan yang dihadapi. Pendidikan anak – anak adalah hal yang utama dalam sistem kehidupan suku batak.

Dalam berita yang dirilis kompas.com diatas terlihat jelas bahwa yang mereka inginkan dari Presiden adalah jaminan akan pendidikan dan masa depan anak – anak mereka.

Dalam memutuskan solusi bagi para korban Sinabung, harusnya pemerintah mendengarkan berbagai keluhan pengungsi. Sehingga solusi yang diambil dapat menyentuh dan menyelesaikan semua persoalan yang dihadapi pengungsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline