Lihat ke Halaman Asli

Pipit ZL ceritaoryza.com

Blogger | Beauty Enthusiast | Mrs Lubis with 2 children

Mengajarkan "Malu" Sejak Dini

Diperbarui: 28 Februari 2023   09:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Ada Bu Tetangga yang membiarkan anak pertamanya berkeliaran tanpa pakaian seharian sejak bayi hingga usia 7 tahun. Anak kedua pun demikian. 

Latar belakang Bu Tetangga ini memang berpendidikan SMP dan tadinya tinggal di kampung orang tuanya yang agak kumuh, lalu mengontrak di blok depan rumah saya. Namun demikian, sepertinya pergaulan dengan ibu-ibu lain di sini tidak mempengaruhi otaknya dalam cara mendidik anak. 

Padahal, iasakan anak berpakaian lengkap sejak bayi itu sebuah pendidikan yang harus ditanamkan pada anak. 

1. Menanamkan budaya "malu", karena sopannya manusia itu saat berpakaian lengkap

2. Memproteksi anak dari potensi menjadi korban pedofil

3. Mencegah terkena penyakit kulit dan bahkan kuman yang mungkin bisa masuk ke alat kemaluan

Jujur saya jadi jijik melihat anak-anak Bu Tetangga tersebut, karena ketelanjangannya dan sudah pasti kotor serta mudah sakit, mudah menyebarkan penyakit pada anak lain. 

Mengajarkan "malu" sejak dini itu sangat penting, bukan hanya untuk sosialiasai anak kelak saja, namun juga untuk kesehatan dan keselamatannya. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline