Memperlakukan bawahan dengan adil di tempat kerja bukan hanya sekedar tanggung jawab moral, tapi ini sangat penting bagi pertumbuhan perusahaan.
Ketika seorang merasa diperlakukan tidak adil, maka dia bisa merasa sakit hati dan produktivitasnya terganggu. Serta, lebih jauh dia akan meninggalkan perusahaan dan tentunya meninggalkan ANDA sebagai atasannya.
Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa dilakukan para atasan/manajer untuk bersikap adil pada bawahannya.
- Hindari Sikap Pilih Kasih
Ini Mutlak harus dilakukan. Sebisa mungkin hindari menunjukkan sikap pilih kasih kepada seseorang dibandingkan kepada yang lainnya. Kadang kita harus memberikan sesuatu yang istimewa kepada salah seorang. Namun, pastikan itu atas dasar kinerja atau produktivitas si orang tersebut yang dengan jelas dapat dilihat oleh orang lainnya. Jangan sekali-kali memberi perlakuan yang istimewa hanya karena kedekatan pribadi, rekan di kantor lama, dan sebagainya. Meskipun secara pribadi kita sudah mengetahui cara dia bekerja di kantor lama misalnya, TAPI bawahan ANDA yang lainnya secara objektif belum bisa melihat kelebihan bekas anak buah ANDA ini. Dengan melakukan hal itu menyebabkan bawahan tidak menghargai bahkan BENCI terhadap ANDA.
TERLEBIH saat bekas anak buah anda itu ternyata tidak begitu baik dalam menghadapi problem yang ada di tempat kerja sekarang. Apalagi jika ia juga sama mengeluhnya dengan kondisi sistem bahkan menyalahkan orang-orang terdahulu yang memegang posisi tersebut. Standar yang berlaku pada seseorang harusnya bisa berlaku juga untuk semua. Pastikan terlebih dulu Anak buah ANDA yang lain secara objektif melihat kelebihan kinerja dari bekas anak buah ANDA itu. Dengan begini justru mereka akan menjadi lebih termotivasi karena mereka tau jika memberikan kinerja yang baik, mereka akan mendapatkan seperti apa yang bekas anak buah ANDA dapatkan. Jangan beri celah sedikitpun bagi anak buah ANDA untuk berpikiran negatif atas tindakan ANDA. Sebagai atasan, ANDA bertanggungjawab atas apa yang anak buah ANDA lakukan, dan pikirkan.
Pilih kasih tidak hanya berkaitan dengan bagaimana memperlakukan anak buah yang satu dengan anak buah yang lainnya. Tapi juga berkaitan dengan bagaimana memperlakukan diri ANDA sendiri sebagai atasan dibandingkan dengan memperlakukan anak buah ANDA. Jika ANDA menginginkan anak buah ANDA untuk tidak datang TERLAMBAT, maka ANDA harus memberikan contoh terlebih dulu. Atau, jika ANDA menginginkan anak buah ANDA semua terlibat dalam kegiatan yang merupakan kebiasaan di kantor setiap PAGI, ANDA harus hadir juga dalam acara tersebut. Jika ANDA tidak melakukan itu bisa dipastikan bawahan ANDA akan bertanya-tanya “Ada apa dengan ANDA?” Mungkin mereka tidak akan menyampaikannya secara langsung pada ANDA, tapi di kepala mereka sudah muncul penilaian negatif tentang ANDA
- Menjadi Pendengar Yang Baik
Siapakah “orang tua” anak buah ANDA di kantor ? Jawabnya adalah ANDA sendiri sebagai atasan mereka. Memang pada kenyataannya seringkali seorang atasan usianya sebaya bahkan jauh lebih muda dari bawahannya, tapi yang dimaksud “orang tua” di sini adalah orang yang bisa mengayomi anak buah terutama dari segi psikis. Ingat mereka bukanlah robot yang hanya mengikuti perintah ANDA. Sama seperti ANDA, mereka juga manusia yang memiliki dinamika perasaan. Sesekali ajaklah anak buah ANDA untuk berkumpul. Dengarkanlah dengan baik cerita-cerita dari mereka, canda tawa mereka, keluhan-keluhan mereka, kendala-kendala yang mereka hadapi. Tidak harus di ruangan ANDA, sesekali ajaklah mereka untuk makan siang bersama agar dapat saling berinteraksi. Sesekali cobalah masuk ke area pribadi mereka dan tunjukkan perhatian ANDA, sesekali juga bahas beberapa hal di luar pekerjaan. Yakinlah dengan begini bukannya wibawa ANDA yang turun melainkan mereka akan makin menaruh simpati yang besar dan rasa hormat terhadap ANDA. Sayangnya, banyak atasan yang melihat hubungan dengan anak buahnya sebatas hubungan di kontrak kerja, terlebih saat anak buah akan berakhir masa kontraknya atau mengundurkan diri. Mereka berpikir bahwa hal-hal di atas sangat tidak perlu dilakukan. Enggan berinteraksi, lebih suka MENYENDIRI kurang mau tau apa yang terjadi dengan mereka, yang paling penting kerjaan mereka beres. Bukannya wibawa ANDA yang bertambah, tetapi ANDA akan dinilai sebagai atasan yang sombong atau cuek.
- ANDA Bukanlah Raja
Perlakukan bawahan ANDA sebagai anggota tim. Ingat, ANDA adalah pemimpin, bukan raja yang bisa memerintah seenaknya. ANDA tidak akan menjadi seorang pemimpin tanpa adanya mereka sebagai bawahan. Tak jarang ada atasan yang membiarkan anak buahnya bekerja sampai malam hanya mengerjakan apa yang ANDA tugaskan. Sementara dia pulang dengan urusan rumahnya masing-masing, hanya menunggu hasil dari anak buahnya karena mereka berpikir “Saya Khan Boss”. Jika seperti ini, yakinlah anak buah ANDA akan meninggalkan ANDA. Sebagian dari memang akan “terpaksa” bertahan dengan ANDA karena merasa tidak ada pilihan lain. Ingat anak buah sama seperti ANDA, mereka juga punya kehidupan masing-masing di luar jam kerja. Jika memang harus lembur, sesekali ikutlah ANDA terlibat di dalamnya. Berilah selalu mereka semangat dan dukungan. Ini akan membuat mereka bertahan lama dengan ANDA.
- Jangan Jadikan Anak Buah ANDA Tameng
Tak sedikit atasan yang menjadikan anak buahnya tameng untuk berbagai kebijakan yang mereka buat sendiri. Memang, merupakan pembelajaran yang sangat bagus bagi anak buah ANDA dapat terjun sendiri menghadapi langsung komplain dari banyak orang terkait beberapa pekerjaan. Namun, jangan biarkan mereka terus menerus “bertempur” sendirian dan ANDA hanya bersembunyi menjadikan mereka sebagai tameng ANDA. Sesekali ikutlah ANDA “bertempur”. Dengan begini, secara tak langsung anak buah ANDA juga akan belajar dari ANDA mengenai caranya berhadapan dengan komplain. Jika ANDA tidak melakukan ini anak buah ANDA akan berpkir “saya pun bisa menjadi boss” dan meninggalkan ANDA untuk pikirannya tersebut.
- Nasihat Dengan Cara Baik
Seringkali ANDA sebagai atasan menemukan apa yang dikerjakan anak buah ANDA tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Panggil mereka secara baik ke ruangan ANDA, bicaralah empat mata. Tanyakan kendala apa yang membuat mereka bekerja tidak sesuai dengan harapan. Berikan coaching terhadap mereka. Pastikan ANDA juga bisa memberikan solusi praktis tidak hanya mengomentari kinerja mereka yang tidak sesuaiharapan ANDA. Jangan menjadi atasan yang suka bermain “di belakang”. Menceritakan sisi negatif pekerjaan seorang anak buah ANDA kepada anak buah yang lainnya. Misalnya bercerita kepada si A kalau si B itu lambat dll. Apa jadinya jika ternyata si B mendapatkan penilaian dirinya tidak langsung dari ANDA melainkan dari si A? Tentunya akan tersinggung dan menjadi kurang respek terhadap ANDA karena anda menceritakan sisi buruknya kepada orang lain.
- Tidak Hanya Instruksi, Tapi Juga Inspirasi
Bawahan sangat tahu jika gaji ANDA sebagai atasan sangatlah jauh dari mereka. Bahkan barangkali gaji seluruh anak buah ANDA jika dijumlahkan akan sama dengan gaji yang anda miliki. Kelebihan seorang atasan yang baik adalah dapat memberikan inspirasi bagi para anak buahnya, ini salah satu yang membuat ANDA sebagai atasan dibayar mahal. Jika hanya memberikan instruksi, dijamin bawahan ANDA juga akan bisa melakukannya. Lakukan dengan adil, tidak hanya memberikan “Instruksi” tapi juga “Inspirasi” entah itu yang berkaitan dengan konsep-konsep pekerjaan atau hal-hal yang sifatnya umum dalam kehidupan. Dengan begini, semua bawahan anda akan merasa mengambilsesuatu yang berharga dari Anda sebagai pembelajaran bagi mereka. Tidak hanya mendapatkan perintah saja.
Semoga di awal Tahun 2015 ini kita dapat bersama-sama melakukan instropeksi bersama tentang bagaimana kita berperilaku kepada anak buah kita. Salah satu yang membuat bisa bertahan dalam suatu pekerjaan atau perusahaan adalah dukungan atau support dari anak buahnya. Tak jarang seorang atasan ikut mengundurkan diri karena bawahannya mengundurkan diri. Jangan dulu menyalahkan anak buah kenapa mereka tidak mendukung secara baik. Bukan kah kita yang melakukan interview dan memilih saat seleksi masuk kerja? Sebagai atasan, beranikan untuk bertanya pada diri sendiri “Apa yang sudah saya perbuat agar anak buah mendukung saya?”
Ingat, dunia itu selalu berputar. Hari ini mereka menjadi bawahan kita, namun besok siapa yang akan menduga bahwa mereka memiliki posisi yang lebih baik kita baik dalam bidang yang sama dengan sekarang atau dalam bidang lainnya. Jika kita berperilaku baik, tentu mereka yang dulunya menjadi bawahan kita akan mengenang kita sebagai sosok yang juga BERJASA, memiliki andil mengantarkan mereka ke jenjang yang lebih baik.
Dan juga jangan pernah lupakan, bahwa atasan atau pemimpin adalah amanah yang berat, tidak semata-mata berkaitan dengan prestige pencapaian pribadi. Sama seperti orang tua yang akan diminta pertanggungjawaban tentang anak-anaknya di akhirat, seorang atasan juga akan diminta pertanggungjawabannya apa yang mereka pernah perbuat termasuk kepada anak buahnya di hadapan Yang Maha Kuasa kelak. Marilah kita bersama-sama memperbaiki sikap kita terhadap anak buah kita. Rubahlah paradigma bahwa anak buah bukanlah semata-mata hanya “pesuruh” yang mengerjakan apa yang kita perintahkan. Anak buah adalah mereka yang juga dapat menolong kita sebagai atasan, meringankan dosa-dosa kita di akhirat kelak ketika diminta pertanggungjawaban di hadapan-Nya.
Wallahuallam bisswab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H