Lihat ke Halaman Asli

Cerdas Berpolitik

Pendidikan Politik

Kinerja Dipertanyakan Saat Menjabat, Eri-Armuji Kembali Umbar Janji

Diperbarui: 24 November 2020   21:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Armuji, saat duduk di ruang kerjanya. | www.gesuri.id

Debat kedua calon wali kota dan wakil wali kota dengan tema Peningkatan Pelayanan dan Kesejahteraan Masyarakat Kota Surabaya berlangsung tadi malam, Rabu (18/11). Pada segmen pertama, penyampaian program dan visi-misi soal pelayanan dan kesejahteraan publik.

Kalau kita mau membuka mata, untuk melihat bahwa selama ini masih banyak warga yang kesulitan mendapatkan berbagai akses pelayanan. Bahkan, yang paling baru dan viral adalah kasus Ibu Yaidah. Warga Lidah Wetan itu mengurus akta kematian anaknya hingga harus mengadu ke Kemendagri di Jakarta.

Sejak itu Surabaya menjadi pembicaraan hampir seluruh masyarakat Indonesia karena Bu Yaidah harus mendatangi Kemendagri di Jakarta untuk mengadu kesulitan mengurus akta kematian anaknya. Itu merupakan satu dari sekian kemungkinan buruknya pelayanan publik di Surabaya.

Selain itu, paslon nomor 1 itu berjanji untuk tetap melatih dan mendampingi UMKM. Caranya adalah dengan aktif memasarkan produk UMKM Surabaya. Tapi kenyataannya masih ada sekitar 4000 UMKM yang belum mendapatkan support dari pemerintah yang ada.

Paslon nomor urut 1 mengumbar janji akan menyelesaikan masalah tanah bersertifikat hijau atau surat ijo. Kita ketahui bersama bahwa selama ini Sertifikat Hijau merupakan surat keterangan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) di Surabaya. Tanah dengan status HPL, tidak dimiliki oleh penggunanya melainkan disewakan oleh Pemkot.

Kepada kelompok lansia, Paslon 01 berjanji membuat gebrakan dengan mengadakan kunjungan dokter ke rumah-rumah lansia. Mereka juga menjanjikan fasilitas berupa listrik dan air gratis.

Padahal fakta hasil blusukan Machfud Arifin-Mujiaman selama 10 bulan terakhir, masih banyak kita temui di wilayah utara seperti di wilayah Pegirian, masih ada orang-orang tua yang tidak terurus.

Dari sekian janji yang disampaikan oleh Paslon 01 belumlah bisa membuat masyarakat percaya, karena apa yang seharusnya menjadi tanggungjawab selama berada di Pemerintahan mereka tidak terselesaikan dengan baik.

Terminal terbengkalai tanpa adanya usaha untuk kemudian bisa memanfaatkan menjadi lapangan kerja baru bagi pengangguran yang ada.

Eri-Armuji juga mengatakan, akan berupaya menawarkan mantan sopir LYN menjadi sopir Bus, apakah semudah itu?, Lalu kenapa tidak dilakukan ketika menjabat sebagai bagian dari pemerintah yang bisa mengusulkan suatu kebijakan yang memihak rakyat?.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline