Pembangunan infrastruktur yang masif di era Presiden Joko Widodo ternyata membawa multiplier effect yang luas. Tak hanya meningkatkan produktivitas saja, namun juga membuka peluang pariwisata di daerah.
Seperti yang disampaikan oleh Presiden Jokowi saat meresmikan Bandar Udara (Bandara) Internasional Silangit, di Kecamatan Siborong-Borong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Jumat (24/11/17).
"Sekarang kita sedang membuat ledakan baru di dunia pariwisata. Saat gerbang menuju keindahan Danau Toba yang menyimpan sejarah bumi dan kekayaan seni budaya suku-suku di Tano Batak terbuka lebar," kata Presiden Jokowi.
Dengan adanya Bandar Udara Internasional Silangit ini, Presiden optimis jika pengembangan pariwisata akan semakin maksimal. Dengan begitu diharapkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan Danau Toba akan turut meningkat juga.
Untuk menangkap peluang pariwisata tersebut, pemerintah memperpanjang runwayBandara Internasional Silangit dari 2.650 meter persegi menjadi 3.000 meter persegi. Hal itu dilakukan agar pesawat berbadan besar bisa masuk ke Silangit dan membawa jutaan wisawatan dari dalam maupun luar negeri.
"Paling lambat 2020, paling lambat berarti bisa maju 2018 atau 2019 dan terminalnya dari 3.000 meter persegi menjadi 10.000 meter persegi," pinta Presiden.
Kita patut apresiasi usaha pemerintahan Presiden Jokowi untuk membuka peluang pariwisata di luar Jawa ini dengan pembangunan infrastruktur yang memadai. Hal yang dari dulu terus diabaikan oleh pemerintahan sebelum-sebelumnya. Semoga ke depan, wilayah-wilayah di daerah semakin maju dan terus berkembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H