Lihat ke Halaman Asli

Acep Ridwan Maulana

Seorang pelajar yang mempunyai banyak mimpi

Puisi Kenangan Mengusik Ketenangan

Diperbarui: 26 Juli 2019   13:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: https://thevoice.space 

Kenangan merupakan suatu hal yang cukup sulit dilupakan. Memori indah didalamnya tidak bisa begitu saja dihilangkan. Semuanya tersaji dalam otak pikiran kita. Termasuk yang pernah dialami penulis, kenangan yang dialaminya sempat membuat hidupnya 'stuck' begitu saja. Akhirnya semua rasa itu ditumpahkan dalam sebuah puisi. Inilah puisinya...

Kenangan mengusik ketenangan
Karya : Acep Ridwan Maulana

          Mentari pagi belumlah menampakkan diri
          Hujan pun turun ke bumi
          Hilangkan  jejak kenangan diri
          Yang masih berbekas di lubuk hati

Kuharap  mentari tersenyum menawan
Menemaniku mengenang indahnya kebersamaan
Tatkala kulalui hari serasa tanpa hambatan
Walau ku dihadang berjuta rintangan

          Hari indah itu memang telah berlalu
          Namun kenangan masih tertanam dalam qalbu
          Kuharap tak hinggap lama di benakku
          Tiada mengacau laju kehidupanku

Mungkin semuanya terlalu berkesan
Terlalu manis tuk dilupakan
Tapi itulah garis kehidupan
Kuharap daku mampu bertahan
Menikmati hidangan takdir Tuhan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline