Lihat ke Halaman Asli

Cecep Y Pramana

Karyawan Swasta

Sekolah Berkualitas

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pandangan masyarakat tentang sekolah berkualitas, unggulan atau sekolah juara, sangat bervariatif. Sebagian besar masyarakat, belum banyak mengetahui apa yang dimaksudkan dengan istilah itu. Umumnya, masyarakat mengartikan sekolah berkualitas, dengan sekolah yang lulusannya pintar, nilai bagus, indikatornya banyak dari lulusan sekolah tersebut diterima di perguruan tinggi bergengsi di negeri ini.

Ciri lainnya, sekolah berkualitas, unggulan, juara adalah karena banyak peminatnya. Artinya, jumlah yang mendaftar di sekolah tersebut jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah yang dapat diterima. Dari pandangan ini, berarti semakin banyak jumlah lulusan yang diterima di Perguruan Tinggi bergengsi serta semakin banyak jumlah pendaftar yang ingin masuk ke sekolah itu, maka semakin menunjukkan tingkat keunggulan sekolah bersangkutan.

Secara pasti, tidak ada batasan yang definitif tentang sekolah berkualitas, karena konsep itu sifatnya tentatif, kondisional, terikat oleh waktu dan tempat, sesuai kecenderungan apa yang tengah menjadi kebutuhan masyarakat, dan tergantung dengan kondisi sekolah bandingannya.

Karena itu, apa pun definisi yang dibuat masyarakat tentang sekolah berkualitas, unggul, juara, adalah sah-sah saja. Bahkan, dalam batas-batas tertentu perlu dipertimbangkan dan diakomodasi. Tetapi, bagi para pengelola pendidikan, konsep sekolah berkualitas ini perlu dirumuskan secara lebih operasional, agar indikator-indikatornya bisa dilihat bahkan bisa diukur secara jelas.

Secara lebih kontekstual dan operasional sesuai dengan tantangan dan kebutuhan masyarakat dewasa ini, sekolah berkualitas bisa diartikan merupakan sekolah yang dapat melahirkan lulusan yang mandiri, yang dapat membuka lapangan kerja, bukan pencari kerja yang memberi konstribusi semakin tambahnya jumlah penganggur terdidik dan terselubung.

Dengan demikian, indikator kualitas dan keunggulannya, selain dilihat dari seberapa besar dan seberapa banyak kesiapan lulusannya untuk mengikuti jenjang pendidikan yang lebih tinggi, juga dapat diukur dengan semakin banyaknya dari mereka yang hidup mandiri, karena kemampuan keterampilannya dan kekuatan wawasan kewirausahaannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline