Lihat ke Halaman Asli

cepi hendriana

Saya di juluki chevygutawa sama teman2 saya,karena dalam pandangan mereka saya mampu membuat tulisa dan menjadikannya sebuah lagu

Goes Sampai Pucat

Diperbarui: 14 Oktober 2022   18:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Goes Sampai Pucat ( GSP )..

GSP adalah satu kumpulan pemuda-pemuda yang saat ini di jakarta sedang trend-trendnya olah raga bersepeda,baik itu emak-emak,bapak-bapak,aki-aki,nenek-nenek,anak kecil bahkan hampir semua warga di jakarta bisa berolah raga dengan bersepeda..dan jenis-jenis sepeda yang di gunakanpun tentu dengan berbagai model dan jenis yang beragam,tergantung segi kenyamanan dompet juga mungkin,hehehe..

Ok kita lanjut,nama GSP itu sendiri sebuah akronim dari goes sampai pucet ( pucet dari pucat,logat betawi ),sebuah akronim yang sangat bermakna juga sih untuk diri saya yang berbadan agak sedikit tambun,hhmm kurang lebih gambarannya seperti tabung gas ukuran 3kg atasnya di taro helm proyek,hehehe..Mungkin kalau di lihat dari musim politik saat ini,bisa juga sebuah akronim dari"Goes Safari Politik".....hehehehehe...

Sedikit saya tulis mengenai sejarah atau asal mulanya terciptanya olah raga sepeda,awalnya olahraga bersepeda berasal dari negara para model,yaitu Perancis. Kegiatan bersepeda sudah ada sejak abad 18. Ketika itu dinamakan velocipede, yaitu kendaraan dengan roda berjumlah dua. Dulu, perangkat yang digunakan untuk membuat sepeda itu menggunakan bahan kayu dan sangat primitif. Pada saat itu, velocipede hanya digunakan oleh dua orang yang harus memutar pada sisi kanan dan sisi kiri. Hebatnya, velocipede ini dapat menempuh kecepatan hingga 110 km/jam.

Velocipede pun semakin diperbaiki atau istilah sekarang di upgrade penggunaannya. Seorang pria kelahiran Skotlandia bernama Kirkpatrick, merancang sebuah pedal yang dikhususkan untuk sepeda. Sifatnya lebih tampak seperti pendorong. Selain membuat pedal, Kirkpatrick juga mencoba membuat stang atau pegangan sepeda. Lalu, seorang pria berkebangsaan Perancis membuat sebuah pemberat yang dapat menjadikan laju dari velocipede ini lebih stabil.

Pria itu bernama Ernest Michaux. Tidak lama, muncul lagi sebuah nama yang makin menyempurnakan velocipede ini menjadi sebuah alat transportasi yang lebih baik dan layak. Pierre Lallement adalah orang yang membuat penguat untuk roda dan juga membuat sebuah lingkaran besi (velg). Pierre juga memperkenalkan sepeda buatannya dengan komposisi roda depan yang berukuran lebih besar dari roda belakang.

Walaupun menunjukkan sebuah perubahan yang baik, tapi keberadaan sepeda roda dua masih dianggap belum memenuhi standar, terutama standar keselamatan dan ke amanan penggunanya. Sehingga pada tahun 1880, dibuatlah sepeda dengan tiga roda yang dirasa cukup aman untuk di kendarai, terlebih untuk wanita. Hingga kini, sepeda diciptakan sedemikian rupa demi tercapainya kepuasaan penggunanya. Tidak hanya manfaatnya, akan tetapi pada perangkat tambahan Iainnya, serta model dan warnanya yang unik,namun sekarang sepeda semakin canggih dan di lengkapi dengan berbagai aksesoris lainnya yang semakin memudahkan kita untuk bergoes-goes kemanapun kita mau..

Balik lagi kita ke GSP,selama ini kita di GSP sudah bebrapa kali muter-muter di sekitaran jakarta,seperti MONAS,KOTA TUA,THAMRIN dan BUNDERAN H.I..belum ke rute atau jarak-jarak jauh,karena tujuan GSP itu sendiri selain olah raga,kita juga olah rasa...rasa bersalah karena selalu nyesek kalau lihat tanjakan,hehehehehe...sebenarnya ada beberapa ide atau mungkin kegiatan olah raga bersepeda ini bisa menjadi lebih bermanfaat untuk semuanya,terutama untuk rekan-rekan di GSP itu sendiri,tapi semua itu masih sekedar wacana yang tak berujung,wataaaaaw...

Saat pertama kali saya selaku penulis bergabung tanpa syarat dengan GSP,sedikit demi sedikit saya membeli aksesoris atau perlengkapan bersepeda,dari mulai lampu kelap kelip seperti lampu-lampu hias di pasar malam,celana khusus untuk bersepeda dan perlengkapan lainnya yang masih dalam tahap mikir,antara perlu kah atau tidak..? maklum keadaan keuangan saat ini emang udah stadium 4,alias terkena serangan pada saraf pembuluh dompet,namun yang menarik adalah timbul pertanyaan-pertanyaan,apakah kegiatan bersepeda ini musiman saja..? tapi sebenarnya lebih kepada sesuatu hal-hal yang menyenangkan saja sih,gak apa-apa kalau musiman juga,namun tiap perjalanan saya dengan GSP bisa menjadikan suatu cerita yang seru nantinya,kebersamaan antara kegilaan dan keseruan nyampur menjadi satu kisah yang menarik.

Oh ya,GSP itu sendiri memiliki kantor ngopi di bilangan jakarta,yaitu di kotabambu selatan,antara slipi dan tanah abang.sebenarnya tidak ada acara atau kegiatan-kegiatan lainnya yang di jadwalkan selain goes satu minggu sekali,jadi kantor ngopinya lebih memiliki motto atau slogan"klo ngumpul syukur,tidak juga ya gak masalah"hehehehe..

Di sini saya tidak memberikan keterangan kapan berdirinya GSP itu,ya karena mungkin itu tadi,hanya sekedar untuk seru-seruan dan mengisi kekosongan dan kejenuhan menghadapi tantangan hidup.wkkwkwwkkwkwkwk...Salam GSP..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline