Lihat ke Halaman Asli

cepi hendriana

Saya di juluki chevygutawa sama teman2 saya,karena dalam pandangan mereka saya mampu membuat tulisa dan menjadikannya sebuah lagu

Sila ke 2

Diperbarui: 16 Maret 2022   07:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Beradab..?? Dimanakah makna sila itu..,apa yang kau sebut beradab..,adil..?? apa itu adil bagi lembaran daun2 kering yang jatuh tanpa sedikitpun warna..,berguguran terhampar di antah brantah dengan tirai2 besi berdiri kokoh..,pucuk bermekaran menjadi semu di hinggapi madu menawarkan racun..,

Sebuah tempat yang berwajahkan segala tuntunan tak kasat mata melebur jadi satu antara neraka dan surga..kemana wahai sila ke dua yang slalu terucap takala hari aktifitas di mulai..jawaban2 yang tak pernah di awali pertanyaan..,adil untuk siapa dan beradab bagi siapa ini semua...

Apakah penguasa itu tidak memaknai sila ke dua..,hanya kekuasaan dalam benaknya yang ter asah tajam.,kuasa bergelut kecam rakyat yang jauh dari kata adil beradab..,tumpullah demokrasi ini..,tumpul semakin datar membengkok..bukan meruncing..

Apakah penguasa itu tidak memaknai sila ke dua..,kemanusiaan terpecah pada kotak2 kecil..,besar terlalu sulit di pilah..,jujur tertangkap oleh tumpukan garam kasar yang slalu siap melebur dan mengikat..,topeng beradu dengan tatapan hampa..,dimana salah justru semakin di benarkan dan benar tersudutkan oleh kepalsuan..,tibalah kesalahan yang diciptakan itu..

Sungguh aku sulit meyakini isi2 otak yang semakin kacau..,harus seperti apa merah putihku..,harus seperti apa...!!!

Sementara yang sedang duduk itu belum tentu mau berdiri tegak.,melangkahkan kaki2 nya untuk kepahitan yang ingin berubah manis..,meski sedikit ataupun sebentar..,sebentar saja sudah bisa mengurangi dahaga peluh ini..oh itu ilusi..,angan melambai halusinasi semakin menjadi..hhmmm lelah...

Sila ke dua..,pernyataan itu hanya bisa di lahap bagi orang2 yang taat akan ilmu iman dan taqwa..,rasa takut yang benar2 sangat ketakutan,karena iman taqwa itu sudah tertancap lugas..meluluh lantakan racun2 sampai akar...,membunuh hati yg merah memanas..,melumat lemak2 kekuasaan..mengikis parasit2 kasar liar menembus tulang2 keserakahan..

Aku,diriku yang semakin menundukan kepala..,renungan terus menikmati kebisuanku..,kebuntuan terus ku dobrak berharap jalan baru..,lurus dan bersih untuk merah putihku dan garudaku..,kemanusiaan jadikan manusia yang benar2 adil dan benar2 beradab...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline