Lihat ke Halaman Asli

Sempit Budi-Sempit Pikiran

Diperbarui: 14 September 2016   23:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cintaku Menjadi Murkaku

Berevolusinya negeri membentuk neraka semu

Tak ada kediaman surgawi yang nyata

hanya tempat riasan pentas yang ada

timur serasa barat dan barat serasa pusat

bak peperangan kenyataanya berjualan

bukan makna menang kalah tapi hanya untung rugi belaka

kesejatian makna terkubur oleh kata sama-sama

binasa dalam revolusi kepentingan nafsunya

roh luhur jiwa mendepis sakit di ujung asa

iktikad luas tak sadar kekuatannya

lupa bekerja dan masih bermimpi saja

sempit budi sempit pikiran

mencintai musuh

melawan kawan

kata sama-sama dihiasi kedholiman

-MGL14916-




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline