Lihat ke Halaman Asli

Cep Abdul Baasith

Mahasiswa Magister Manajemen dan Bisnis, IPB Univeristy

CEO Talk: Cross-Border E-Commerce (Sekolah Bisnis, IPB University)

Diperbarui: 1 Juni 2024   09:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SB-IPB

Dr. Intan Maria Lewiayu Vierke, seorang akademisi dan praktisi, memainkan peran kunci dalam merumuskan strategi perdagangan dan cross-border e-commerce. Dengan posisinya sebagai dosen di Politeknik APP Jakarta dan pengalaman kerja di berbagai proyek strategis. 

Pada acara CEO Talk, Dr. Intan mengungkapkan berbagai isu penting terkait Cross-Border E-commerce. Di era globalisasi dan digitalisasi ini, Cross-Border E-commerce telah menjadi fenomena yang semakin relevan. Batas geografis bukan lagi menjadi penghalang dalam Cross-Border E-commerce. Penjual dan pembeli dapat berinteraksi tanpa harus berada di lokasi yang sama. Platform e-commerce memfasilitasi transaksi, pembayaran, dan penyelesaian, sehingga perdagangan dapat berlangsung dengan efisien.

Cross-order Logistic Modes menjadi elemen krusial dalam pengiriman barang dan layanan. Proses pengemasan, pengiriman, dan penanganan bea cukai menjadi fokus utama. Perusahaan logistik memainkan peran penting dalam memastikan barang sampai ke tangan konsumen. Dengan kerjasama yang baik antara negara-negara, Cross-Border E-commerce dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi semua pihak dengan aman dan tepat waktu.

Dalam diskusi yang tengah berlangsung, Dr. Intan menyoroti potensi besar di bidang cross-order di Indonesia. Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa masih terdapat beberapa tantangan dalam mengembangkan Cross-Border E-commerce. Kesadaran dan pemahaman tentang e-commerce perlu ditingkatkan agar para pelaku bisnis dapat memanfaatkannya secara optimal. Dengan strategi yang tepat, Indonesia berpeluang menjadi pemain utama dalam pasar global dan mengubah peran dari sekadar pasar menjadi produsen dan inovator.

Cross-Border E-commerce (CBEC) memiliki dampak positif yang signifikan pada pertumbuhan perdagangan internasional dan ekonomi secara keseluruhan. Efisiensi dan akses global yang lebih baik menjadikan CBEC sebagai kekuatan baru dalam perdagangan global, menghubungkan konsumen dan pelaku bisnis di seluruh dunia melalui platform digital. Perkembangan CBEC juga berpotensi memperkuat posisi suatu negara dalam perdagangan internasional dan membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi.

Dr. Intan Maria Lewiayu Vierke menyampaikan bahwa meskipun tantangan dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang e-commerce masih ada, potensi besar di bidang ini, terutama di Indonesia, tidak dapat disangkal. Dengan strategi yang tepat, Indonesia berpeluang untuk tidak hanya menjadi pasar dalam perdagangan global, tetapi juga menjadi produsen dan inovator. Era globalisasi dan digitalisasi membuka peluang baru untuk perdagangan dan pertumbuhan ekonomi, dan Cross-Border E-commerce (CBEC) adalah bagian integral dari fenomena ini.

Pada penutupan sesi, Dr. Intan Maria Lewiayu Vierke menekankan pentingnya kepercayaan dalam bisnis dengan mengutip, "Trust leads to Purchase". Ini bukan hanya sebuah pernyataan, tetapi sebuah filosofi bisnis yang mendalam. Kepercayaan adalah fondasi yang kuat dalam membangun dan mempertahankan hubungan pelanggan. Tanpa kepercayaan, sulit bagi bisnis untuk berkembang dan mencapai kesuksesan.

Oleh karena itu, membangun dan mempertahankan kepercayaan konsumen dapat secara langsung meningkatkan penjualan dan pertumbuhan bisnis.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline