Lihat ke Halaman Asli

ceo mcd

pelaut

G30S/PKI

Diperbarui: 9 Maret 2023   09:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

G30S/PKI adalah singkatan dari Gerakan 30 September/Pemberontakan Komunis Indonesia. Gerakan ini terjadi pada tanggal 30 September 1965 di Indonesia, dan merupakan pemberontakan militer yang dipimpin oleh sekelompok perwira angkatan darat dan diikuti oleh anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).

Pada saat itu, Presiden Indonesia adalah Sukarno, yang merupakan pendiri negara Indonesia dan seorang tokoh nasionalis yang sangat dihormati. Namun, pada akhir masa pemerintahannya, ekonomi Indonesia mengalami kesulitan, dan kebijakan-kebijakannya semakin dikecam oleh oposisi. Pada saat yang sama, PKI semakin memperluas pengaruhnya dan menjadi kekuatan politik yang semakin kuat.

Pada 30 September 1965, sekelompok perwira angkatan darat yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung melancarkan pemberontakan di Jakarta. Mereka mengepung kediaman Jenderal Soeharto, yang pada saat itu menjabat sebagai Panglima TNI AD. Namun, Soeharto berhasil melarikan diri dan kemudian memimpin pasukan militer untuk menumpas pemberontakan tersebut.

Setelah pemberontakan itu berhasil ditumpas, Soeharto mulai mengambil alih kekuasaan dari Sukarno dan melancarkan kampanye anti-komunis yang sangat brutal. Ribuan anggota PKI dan orang yang diduga terkait gerakan tersebut dibunuh oleh militer dan milisi pro-pemerintah. Kampanye ini dikenal sebagai Tragedi 1965.

Sejak saat itu, PKI dilarang di Indonesia, dan orang-orang yang dianggap terkait dengan gerakan tersebut dikejar dan dijatuhi hukuman. Tragedi 1965 tetap menjadi topik yang sangat sensitif di Indonesia hingga saat ini. Ada beberapa kelompok yang masih berjuang untuk mengungkap kebenaran tentang apa yang terjadi pada saat itu, dan ada juga kelompok yang menolak untuk membahas topik ini sama sekali.

Secara keseluruhan, G30S/PKI adalah sebuah peristiwa yang sangat penting dalam sejarah Indonesia. Peristiwa ini mengubah arah politik negara dan membawa Indonesia ke arah yang lebih otoriter. Meskipun banyak yang ingin melupakan peristiwa tersebut, penting untuk terus mengingatinya dan belajar dari kesalahan yang telah terjadi agar dapat membangun masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline