Lihat ke Halaman Asli

Umaha Gelar Penutupan Kkn 2024, di Balai Desa Kemuning dan Pameran Gelar Karya: Mewujudkan Pengabdian dan Kreativitas Mahasiswa

Diperbarui: 2 September 2024   12:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN 24 CENTONG DAN TENGAHAN

Sabtu 31 Agustus 2024, Universitas Maarif Hasyim Latif (UMAHA) menggelar penutupan Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2024 dengan meriah di Balai Desa Kemuning. Acara ini dihadiri langsung oleh Rektor UMAHA, para dosen, mahasiswa peserta KKN, dan masyarakat Desa Kemuning. Penutupan KKN ini sekaligus menjadi momen puncak dari serangkaian kegiatan yang telah berlangsung selama satu bulan penuh.

Acara dimulai dengan khidmat dengan menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya," yang diikuti oleh Mars UMAHA. Kedua lagu ini dinyanyikan bersama dengan penuh semangat oleh seluruh hadirin, mencerminkan rasa cinta tanah air dan kebanggaan terhadap universitas.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan mahasiswa KKN yang mengungkapkan rasa terima kasih kepada masyarakat Desa Kemuning atas dukungan dan kerja samanya selama kegiatan KKN berlangsung. Sambutan ini disusul oleh perwakilan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang menekankan pentingnya pengalaman lapangan bagi pengembangan diri mahasiswa, serta sambutan dari Pak Camat yang mengapresiasi kontribusi positif yang telah diberikan oleh para mahasiswa kepada desa.

Salah satu momen penting dalam acara ini adalah penyerahan Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada warga desa yang telah mengikuti program pemberdayaan ekonomi selama KKN. Penyerahan NIB ini merupakan bagian dari upaya untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat desa melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan usaha yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN UMAHA.

Acara ditutup dengan tumpengan, sebuah tradisi yang menjadi simbol rasa syukur dan kebersamaan. Pada kesempatan ini, Tumpeng yang terbuat dari klanting. Klanting merupakan makanan tradisional yang terbuat dari tepung singkong dan disajikan dengan parutan kelapa, menjadi hidangan utama yang dinikmati bersama oleh seluruh hadirin, baik mahasiswa, dosen, maupun masyarakat desa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline