Lihat ke Halaman Asli

Tri Novi Yanti

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kudus

Penyebab Risiko Internal yang Harus Diketahui

Diperbarui: 11 Juni 2022   13:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Saat ini sudah tidak asing lagi jika kita membaca atau mendengar berita tentang perusahaan yang bangkrut. Hal itu banyak yang disebabkan oleh kesalahan internal perusahaan atau biasa disebut sebagai risiko operasional. Dari risiko internal ini tentunya tidak hanya berdampak buruk bagi perusahaan tetapi juga para karyawan terkena imbas harus diberhentikan kerja dengan jumlah karyawan yang tidak sedikit menjadi pengangguran tentunya juga berdampak buru pada perekonomian negara.

Sebagai pebisnis tentunya harus mengetahui apa itu risiko operasional dan apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya risiko operasional. Risiko operasional adalah suatu kesalahan atau risiko dari dalam perusahaan. Banyak sekali contoh dari risiko operasional misalnya, kesalahan dalam memasukkan angka nominal dalam laporan akuntansi, kerusakan mesin yang diakibatkan oleh pekerja yang salah mengoperasikan mesin dll.

Nah apa saja sih penyebab risiko operasional, berikut ulasannya:

  1. Kesalahan manual, kesalahan ini terjadi secara manual atau konstan dari seorang pekerja. Oleh karena itu para pekerja diharapkan bisa fokus dalam bekerja karena sedikit kesalahan bisa menjadi kesalahan yang fatal, seperti kesalahan dalam memasukkan angka nominal dalam laporan akuntansi hal ini tentu saja bisa dianggap fatal karena laporan akuntansi harus benar sesuai fakta tidak boleh ada kesalahan dalam memasukkan angka.
  2. Data komputer error, pada masa kini tentunya perusahaan sudah banyak yang menggunakan teknologi modern seperti komputer atau laptop yang memang dianggap penting dalam pengolahan data. Namun tak jarang juga jika terjadi kesalahan atau komputer menjadi error yang bisa menyebabkan akibat buruk bagi data perusahaan yang ada dalam sistem komputer tersebut. Maka perusahaan harus lebih selektif dalam merekrut karyawan yang memang benar benar ahli IT dalam mengoperasikan komputer agar tidak terjadi error dalam pengolahan data perusahaan.
  3. Arus globalisasi, dalam hal ini perusahaan diharapkan bisa beradaptasi atau menyesuaikan perkembangan globalisasi masa kini agar tidak tertinggal tren untuk lebih berinovasi dalam hal ide jasa maupun produk. Ketertinggalan pemikiran globalisasi masa kini bisa menjadikan risiko operasional seperti minat konsumen berkurang atau bosan untuk membeli lagi produk A karena dari dulu masih seperti itu tidak ada inovasi baru yang kelamaan perusahaan akan menjadi bangkrut.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline