Lihat ke Halaman Asli

Jelang Imlek Akun Facebook Diretas, Memang Saya Siapa?

Diperbarui: 24 Januari 2023   08:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tangkapan layar akun Facebook Syahrul Munir berubah menjadi Verifikasi ID oleh orang tak bertanggung jawab. (Koleksi Pribadi)

BSD, 24 Januari 2023 - Jengkel banget. Akun Facebook Syahrul Munir yang telah 15 tahun mengawal perjalanan hidup dirampas paksa oleh orang tak bertanggung jawab. Peretas itu mengubah nama akun pribadi saya Syahrul Munir menjadi Verifikasi ID. Perampas akun belum menempelkan foto tapi telah mengunggah belasan konten yang sama sekali asing bagi saya. Itu semua di luar pertemanan.

Emosi kembali memuncak saat mengingat data original saya tetap menempel dalam bio Facebook. Saya hanya bisa baca saja dan tak punya daya untuk mengakses apalagi mengubah data tersebut. Belum lagi sejumlah arsip data dan koleksi foto saya dan keluarga yang memang sengaja dibenamkan dalam Facebook. Tujuannya sebagai tempat penyimpanan gratis.

Suwe bener tuh, orang. Seperti kurang kerjaan sampai akun saya yang kena sasaran tembak. Apa tujuan sebenarnya?

Memang, kelalaian yang membuat akun Facebook terkena begal penjahat di bawah kesadaran penuh. Saya sengaja memasang diksi di bawah sadar lantaran terperosok dalam jebakan batmen yang sengaja ditebar si peretas di dinding komentar FB saya.

Password dan nomor telepon saya ketik dengan sadar di dalam link address yang jadi jebakan. Link address itu berada di kolom komentar Facebook saya dengan dalih bahwa ada seseorang yang melaporkan akun Facebook saya dan dianggap melanggar ketentuan.

Kemudian dalam jebakan itu mencantumkan kalimat yang menakut-nakuti bahwa akun akan hilang dalam beberapa hari. Namun sang peretas seakan memberikan angin sorga alias harapan bahwa akun FB bisa selamat jika mengajukan permohonan pembatalan. Permohonan itu berbentuk link address yang harus mengisi data.

Nah, momen ini yang menjadi pintu masuk saya terkena jebakan peretas dengan ikhlas menyerahkan password dan nomor telepon. Setelah dua kunci FB saya itu diketahui, peretas langsung mengubah semuanya dengan mudah.

Sial betul. Saya baru tersadar terkena peretasan setelah tak bisa mengakses Facebook. Asem, saya langsung cek email. Begitu buka email, ada empat konfirmasi dari Facebook bahwa saya telah mengganti password.

Nasi sudah menjadi bubur. Akun tak bisa lagi kembali. Apa yang bisa saya lakukan. What should i do?

Hanya upaya saya kepada teman-teman di media sosial agar putus pertemanan atau block akun Syahrul Munir yang berubah jadi Verifikasi ID. Hapus saja akun Verifikasi ID karena khawatir merugikan atau menjadi sasaran berikutnya. Beragam upaya sudah saya lakukan untuk mengambil kembali, tapi apa daya kemampuan terbatas sehingga masih belum bisa menjebol akun itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline