Lihat ke Halaman Asli

cengkehan wukirsari

Anggi Syahputra Jaya

mahasiswa kkn unisa membuat lubang biopori untuk pengelolan sampah organik

Diperbarui: 22 September 2024   01:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1.1. Proses Pembuatan Lubang Biopori

Biopori adalah lorong-lorong kecil didalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktivitas organisme didalamnya, seperti cacing perakaran tanaman, rayap dan fauna, serta tanah lainnya. Secara alami kondisi seperti itu dapat dijumpai pada lantai hutan dimana serasa atau bahan organik tertumpuk di bagian permukaan tanah. Bahan organik ini selanjutnya menjadi bahan pakan (sumber energi) bagi berbagai fauna tanah untuk melakukan aktivitasnya termasuk membentuk biopori.

Pada tanggal 18 Agustus 2024, dalam upaya mendukung membantu pengelolaan sampah organik di lingkungan, mahasiswa KKN reguler 82 Universitas Aisyiyah Yogyakarta melaksanakan kegiatan pembuatan lubang biopori di rumah masing-masing ketua RT kawasan Padukuhan Cengkehan. Kegiatan ini dimulai dengan sosialisasi kepada warga bagaimana manfaat atau prosedur pembuatan lubang biopori. 

Dalam proses pelaksanaan kami telah menyiapkan bahan dan alat berupa pipa PVC, tutup pipa, bor tanah, dan linggis. Pembuatan lubang biopori digali dengan ukuran yang telah ditentukan, dengan lebar 4D dan panjang 60cm. Selanjutnya pipa dimasukan kedalam tanah yang telah dilubangi. Setelah proses pembuatan lubang biopori selesai, kami memberikan informasi lebih lanjut kepada ketua RT bagaimana merawat dan memantau lubang biopori. 

Gambar 1.2. Proses Penanaman FIFA PVC Pada Lubang Biopori 

Saat pembuat lubang biopori di RT 1, Bapak Asmuni mengatakan "Kami memang membutuhkan untuk pengelolaan sampah organik, karena sampah-sampah dapur sering terbuang percuma dan kadang berbau" 

Manfaat lubang biopori

Lubang biopori, membuat tanah dilingkungan menjadi sehat. Tanah yang sehat akan membantu untuk :

  1. Penyerapan air hujan : semakin banyak lubang biopori maka semakin besar kemampuan tanah untuk penyerapan air, dapat mengurangi resiko banjir, dan genangan air.
  2. Menyuburkan tanah : tanah biopori akan menjadi tanah yang gembur dan mengandung banyak rongga dimana air dan udara tersimpan.
  3. Mendaur ulang sampah organik menjadi kompos : berbagai jenis flora dan fauna secara alami hidup didalam biopori, yang selalu mencari makan. Mereka akan memakan bahan organik dan menghasilkan kompos.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline