Lihat ke Halaman Asli

Sang "People's Princess": Kisah Kehidupan Lady Diana Spencer

Diperbarui: 21 April 2024   06:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Princess Diana dalam kunjungan kerajaan ke Edmonton. Foto:  Arsip Provinsi Alberta / unsplash.com 

Tidak ada yang bisa mengalahkan sebuah takdir di dunia ini, sekalipun kita berharap dan berkhayal agar hidup kita serasa bahagia selalu sampai akhir hayat, layaknya sebuah frasa “happy ending”, akan tetapi tidak ada yang tahu apa akhir dari kisah hidup kita.

Kehidupan Awal

Diana Frances Spencer atau yang kerap dipanggil Princess Diana, lahir pada 1 Juli 1961, di Sandringham, Inggris, Britania Raya. Lahir dari keluarga yang berada karena masih merupakan kerabat jauh keluarga kerajaan Inggris, ayahnya bernama Edward John Spencer yang merupakan seorang bangsawan Inggris pewaris gelar Earl Spencer, yang merupakan gelar kebangsawanan dalam hierarki kebangsawanan Britania Raya. Setelah ayahnya mendapatkan gelar tersebut, Diana pun mendapat gelar “Lady” diawal namanya, sehingga kerap dipanggil Lady Diana.

Ibunya bernama Frances Ruth Roche, Diana merupakan anak ke-empat dari lima bersaudara. Saat kecil diketahui Princess Diana berjiwa periang dan penuh semangat, namun hal itu kandas setelah kedua orang tuanya bercerai pada tahun 1969, saat ia baru berusia 8 tahun, ibunya pergi karena tidak mendapatkan hak asuh dan ia tinggal bersama ayahnya.

Tahun demi tahun terus berlalu, saat remaja Princess Diana mengenyam pendidikan di Institut Alpin Videmanette di Rougemont, Swiss. Setelah itu ia pernah bekerja sebagai asisten guru di sebuah taman kanak-kanak yang bernama Young England Kindergarten, yang terletak di Pimlico, London. Mungkin dari sinilah sifat lembut dan rendah hatinya terhadap anak-anak muncul.

Pernikahan

Mungkin dari pernikahan inilah menjadi salah satu alasan Princess Diana banyak dikenal oleh orang-orang di penjuru dunia, yaitu pernikahannya dengan seorang Pangeran yang akan menjadi pewaris takhta Kerajaan Inggris selanjutnya pada saat itu, yaitu Pangeran Charles Philip Arthur George yang merupakan putra sulung dari Ratu Elizabeth II.

Pertemuan pertama Pangeran Charles dan Lady Diana ialah pada tahun 1977, saat Diana baru berusia 16 tahun dan Charles 29 tahun. Saat itu Charles masih berpacaran dengan kakak perempuan Diana, yaitu Lady Sarah Spencer namun keduanya putus. Charles dan Diana beberapa kali bertemu setelah pertemuan pertamanya, hingga akhirnya ada ketertarikan diantara keduanya. saat isu mengenai hubungan keduanya memuncak, Lady Diana terus jadi incaran media dan pers, serta silaunya lensa kamera tak dapat terhindarkan dari segala kegiatannya kala itu.

Hingga akhirnya pada 24 Februari 1981, Princess Diana dan Pangeran Charles Resmi mengumumkan pertunangan mereka, keduanya melakukan wawancara atas pertunangan mereka dan disiarkan di televisi. Serta menjadi perbincangan hangat kala itu sampai sekarang, saat momen dimana pada wawancara itu seperti hanya Diana yang mengakui telah jatuh cinta, tetapi tidak dengan Charles. Cincin pertunangan yang dipakai Princess Diana pun menjadi sangat terkenal kala itu dikarenakan keindahannya serta harganya yang fantastis.

Pesta pernikahan besar-besaran pun telah disiapkan, karena tentunya merupakan pernikahan dari pewaris takhta. Tak dipungkiri biaya pernikahannya pun mencapai 70-100 Juta Dolar atau sekitar Rp 1,5 triliun rupiah hingga menjadi pernikahan paling mahal dalam sejarah Kerajaan Inggris.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline