Lihat ke Halaman Asli

Cendanis Sekar Ningrum

Mahasiswa Sosiologi FIS UNJ

Pemberdayaan Generasi Muda untuk Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045

Diperbarui: 27 Maret 2023   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama: Cendanis Sekar Ningrum 

NIM: 1406621067

Kelas: A - Sosiologi 2021

Dosen Pengampu: Syaifudin, S.Pd., M.Kesos.

Ujian Tengah Semester Strategi Pemberdayaan Masyarakat

Sejak merdeka pada tahun 1945 silam, Indonesia akan genap berusia 100 tahun atau satu abad pada tahun 2045 mendatang. Pada tahun 2045 nanti, diharapkan Indonesia dapat memaksimalkan potensi yang ada untuk membangun Indonesia yang jauh lebih baik lagi. Tahun Indonesia emas memunculkan ide, wacana, dan gagasan generasi emas 2045. Terlebih lagi, pada tahun 2045 mendatang, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, yakni 70% masyarakat Indonesia berada pada usia produktif atau 70% masyarakat Indonesia akan didominasi oleh orang berusia 15-64 tahun. 

Oleh karena itulah, tahun 2045 disebut-sebut sebagai tahun Indonesia emas. Pada saat ini, masyarakat yang akan berada pada angka usia produktif di tahun 2045 tentunya sedang berada dalam  usia muda, misalnya saja, jika dalam tahun 2045 akan berusia 30-40an tahun, maka saat ini orang-orang tersebut sedang berada pada usia remaja, yakni 15-20an tahun atau dapat dikatakan, mereka yang akan membangun Indonesia pada tahun 2045 nanti adalah para generasi muda atau generasi emas pada saat ini. 

Jika bonus demografi tersebut dimaksimalkan, maka bukan tidak mungkin jika Indonesia mampu menjadi negara maju yang mampu bersaing dengan negara lainnya. Namun tentunya, bonus demografi tersebut harus dipersiapkan dengan matang, agar dalam 22 tahun mendatang, Indonesia benar-benar berada dalam masa emasnya. Jika bonus demografi ini tidak dimanfaatkan dengan baik akan membawa dampak buruk terutama masalah sosial. Seperti kemiskinan, kesehatan yang rendah, pengangguran, dan tingkat kriminalitas yang tinggi.

Untuk mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045 mendatang, maka mulai saat ini generasi muda sudah harus mempersiapkan dirinya agar dapat menyumbang bagian penting untuk Indonesia. Generasi muda, setidaknya harus memiliki kecerdasan yang komprehensif yakni produktif dan inovatif, damai dalam interaksi sosialnya, berkarakter dan berbudi pekerti yang luhur, sehat jasmani dan rohani, serta berperadaban yang unggul. Dengan adanya karakteristik tersebut di dalam diri para generasi muda, maka diharapkan visi Indonesia emas tahun 2045 dapat terlaksana. Selain karakteristik yang ada dalam diri para generasi muda, adanya dukungan dari eksternal berupa pemberdayaan masyarakat juga dinilai penting untuk merealisasikan apa yang menjadi visi dari Indonesia emas tahun 2045. 

 Adapun visi dari Indonesia emas tahun 2045 adalah sebagai berikut, pertama pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diharapkan dapat mampu mewujudkan beberapa hal, yakni reformasi ketenagakerjaan, percepatan pendidikan rakyat Indonesia secara merata, peningkatan sumbangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembangunan, peningkatan derajat kesehatan dan kualitas hidup rakyat, dan peningkatan peran kebudayaan dalam pembangunan.  

Kedua pembangunan ekonomi berkelanjutan, Indonesia menjadi negara maju dan salah satu ekonomi terbesar di dunia dengan digerakkan oleh investasi dan perdagangan, industri, pariwisata, maritim, dan jasa, serta didukung oleh infrastruktur yang andal dan ketahanan pangan, energi, dan air yang kuat, serta komitmen terhadap lingkungan hidup terus dijaga bagi keberlanjutan pembangunan. Ketiga,  pemerataan pembangunan, yang diharapkan dapat mewujudkan pembangunan infrastruktur yang merata dan terintegrasi, percepatan pengentasan kemiskinan, pemerataan kesempatan usaha dan pendapatan, dan pemerataan pembangunan wilayah. Visi yang keempat adalah pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola kepemerintahan yang akan mewujudkan demokrasi substantif, reformasi kelembagaan dan birokrasi, penguatan sistem hukum nasional dan antikorupsi, politik luar negeri bebas aktif, dan penguatan ketahanan dan keamanan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline