Lihat ke Halaman Asli

Sumpah Pemuda atau Sumpah Masih Muda?

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13829663241198958856

SOEMPAH PEMOEDA

KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA

KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA

KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA

Sumpah ini pasti tidak asing lagi bagi bangsa kita. Sumpah itu lahir dan selalu diikrar kan kembali secara lantang pada tanggal 28 Oktober. Pada tanggal itu kita selalu memperingatinya sebagai hari Sumpah Pemuda. Dimana pada tahun 1928 para pemuda Indonesia berikrar bahwa semua putra dan putri Indonesia di mana pun berada tetap satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Bersatu membela dan menjaga kesatuan bangsa dan negara Indonesia.

Tentu saja dalam perumusan sumpah ini tidak mudah. Para pemuda mengadakan rapat tidak sekali dan banyak hal yang di rumuskan dalam rapat tersebut. Banyak pula batu kerikil lain yang menghambat jalannya kongres pemuda ini. Namun, satu yang menjadi tujuan mereka. Mereka ingin pemuda Indonesia memiliki rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa. Memiliki rasa memelihara, membangun bangsa, dan selalu bersatu untuk memajukan tanah air tercinta. Karena, pemuda merupakan salah satu unsur pondasi bangsa agar maju dan kuat.

Namun, apakah keinginan para pemuda dahulu terlaksana? Apa yang terjadi pada pemuda saat ini? Tawuran, demo anarkis, narkoba, seks bebas, dunia malam, minuman keras, tidak peduli terhadap sekitar, bentrok orang yang masih satu bangsa, dan hal negatif lainnya. Semua terjadi karena para pemuda saat ini selalu berfikir "mumpung masih muda". Jadi, saat muda mereka bebas melakukan apa pun yang mereka inginkan. Mereka berfikir karena mereka masih mempunyai fisik yang kuat, waktu yang luang, uang yang mencukupi tanpa bekerja, dan masih muda, mereka bisa melakukan hal yang sebenarnya tidak perlu dilakukan dan merugikan siapa pun. Termasuk dirinya sendiri. Mereka mengutamakan emosi dan ego yang menggebu tanpa dikontrol akal sehat. Mereka juga terkesan ikut-ikutan. Alasan gengsi dan malu dalam hal yang tak baik pun selalu muncul. Padahal apa manfaat dari hal-hal negatif itu? Merugikan? Jelas sangat merugikan. Mereka tidak memikirkan efek dari hal yang mereka lakukan. Hal yang membuat masa depan mereka suram. Hal yang percuma terjadi di masa muda mereka yang seharusnya menjadi masa emas di dalam hidup nya karena mereka mempunyai banyak kesempatan dan jalan untuk mencapai kesuksesan. Mereka lalui masa itu dengan hal yang tidak berguna bagi siapa pun, kecuali kesenangan sesaat yang tidak kekal dan menyebabkan penyesalan di kemudian hari. Memikirkan manfaat untuk dirinya sendiri saja tidak, apalagi memikirkan manfaat bagi orang lain bahkan bangsa dan negara. Apakah itu Pemuda? Atau orang yang masih Muda?

Para pemuda Indonesia dahulu menginginkan pemuda penerus bangsa yang kreatif dan memiliki nasionalisme dan patriotisme yang tinggi, juga berlandasakan agama. Keinginan mereka sebenarnya sudah terlaksana. Tidak sedikit anak bangsa yang telah mengukir prestasinya di kancah dunia. Tidak sedikit anak bangsa yang membuat bangsa ini dilihat oleh bangsa lain. Karena "mumpung masih muda", mereka menggunakan waktunya untuk hal positif dan bermanfaat untuk dirinya bahkan untuk bangsa. Membawa bangsa ini selangkah lebih maju dari sebelumnya. Menunjukkan dirinya bangga menjadi bagian dari negara Indonesia

Mumpung masih muda, kita harus menggunakan waktu kita dengan hal yang positif dan bermanfaat agar di masa tua kelak kita tinggal menikmati buah hasil masa muda kita tanpa penyesalan yang berarti dan membuat kita terpuruk. Menghindarkan diri dari hal negatif dan lebih membuka fikiran untuk cita-cita dan masa depan. Menjadi Pemuda yang melakukan perubahan yang baik untuk bangsa dan negara agar kita tidak bergantung pada bangsa lain. Menjadi Pemuda yang membawa diri sendiri, keluarga, bangsa dan negara menuju kemajuan dan kesuksesan yang sesungguhnya. Bersatu dengan pemuda lain untuk lebih menciptakan Indonesia yang kuat juga rasa bangga menjadi Indonesia. Sebagaimana dengan Sumpah Pemuda yang tidak hanya kita baca secara lantang, tetapi diamalkan dengan sepenuh hati dan jiwa seorang Pemuda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline