Lihat ke Halaman Asli

Cely Julianti

Goverment PR | Sosial Media Analisis

Kesehatan Mental di Tempat Kerja, Pentingnya Dukungan dan Kesadaran

Diperbarui: 11 Oktober 2024   21:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : freepik.com

Kesehatan mental di tempat kerja semakin menjadi perhatian serius di era modern. Banyak karyawan yang mengalami tekanan, stres, hingga burnout akibat tuntutan pekerjaan yang tinggi dan kurangnya keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional. Dampaknya tidak hanya mempengaruhi produktivitas, tetapi juga kesehatan fisik dan emosional.

Menurut sebuah studi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 15% pekerja di seluruh dunia mengalami masalah kesehatan mental yang signifikan. Kondisi seperti kecemasan, depresi, dan kelelahan kronis sering terjadi di lingkungan kerja yang penuh tekanan. Sayangnya, stigma terhadap masalah kesehatan mental masih tinggi, sehingga banyak pekerja yang merasa malu atau takut untuk mengungkapkan apa yang mereka rasakan.

Di Indonesia, masalah kesehatan mental di tempat kerja juga semakin terlihat. Dalam survei yang dilakukan oleh sebuah platform rekrutmen ternama, ditemukan bahwa hampir 40% pekerja mengaku mengalami tingkat stres yang tinggi dalam keseharian mereka. Faktor-faktor penyebab stres ini bervariasi, mulai dari beban kerja yang berlebihan, jam kerja yang panjang, hingga kurangnya dukungan dari atasan dan rekan kerja.

Peran Perusahaan dalam Mendukung Kesehatan Mental

Banyak perusahaan yang mulai menyadari pentingnya menjaga kesejahteraan mental karyawan. Beberapa di antaranya mulai menerapkan program kesehatan mental, seperti konseling gratis, pelatihan manajemen stres, hingga hari kesehatan mental di mana karyawan diberi waktu untuk beristirahat dari rutinitas kerja.

Memberikan ruang bagi karyawan untuk berbicara tentang kesehatan mental tanpa rasa takut atau stigma sangat penting, Perusahaan yang peduli akan kesejahteraan mental karyawan cenderung memiliki tim yang lebih produktif dan loyal.

Selain program internal, ada juga perusahaan yang menggandeng psikolog atau konsultan eksternal untuk membantu karyawan mengatasi stres. Langkah ini terbukti efektif dalam mengurangi tingkat kelelahan dan burnout di kalangan pekerja.

Langkah Sederhana yang Bisa Dilakukan Karyawan

Namun, selain dukungan dari perusahaan, karyawan juga perlu mengambil langkah-langkah proaktif untuk menjaga kesehatan mental mereka. Beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan antara lain:

1. Mengatur Waktu dengan Baik: Pastikan untuk memiliki waktu istirahat yang cukup dan tidak membawa pekerjaan ke luar jam kerja.

2. Membuat Prioritas: Fokus pada tugas-tugas yang paling penting dan hindari multitasking yang berlebihan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline