Barangkali, terlalu lembut aku menekan mata pena
Huruf-huruf samar,
kata-kata nanar
dan puisi jadi begitu kabut
Merayap mengecup mata bundar rembulan
Sekarang jatuh di tengah jendela kamar anak perawan paling mawar
Menjadi embun yang begitu tekun memasung resah wajah
Dada ini penuh
Itu rindu semakin bercabang riang
Yang di tangannya,
aku mau patah berkali-kali