Memasuki Bulan Suro dalam Kalender Jawa, warga desa di Desa Karangrejo Kabupaten Malang hampir seluruhnya menyelenggarakan tradisi Bersih Desa. Bersih desa adalah tradisi turun temurun adat Jawa yang dapat didefinisikan sebagai wujud rasa syukur warga atas berkat yang diberikan Tuhan kepada masyarakat desa, baik dari hasil panen, kesehatan dan kesejahteraan yang telah diperoleh selama setahun dan permohonan akan keselamatan warga dusun.
Setiap dusun mengadakan bersih dusun nya masing-masing di Desa Karangrejo, tepatnya di Dusun Krantil yang diadakan pada hari Jum’at (21/7).
Warga bersama perangkat desa mengadakan ritual bersih desa berupa kenduri dan mengirim saji-sajian ke punden yang dipercaya sebagai makam sesepuh desa. Arak-arakan olahan hasil bumi pun diadakan sepanjang jalan utama desa yang berakhir ke punden.
Acara dimulai dari istigasah di malam hari yang dilaksanakan pada hari kamis (20/7). Kemudian perangkat desa di keesokan harinya (21/7) melakukan doa bersama di punden pada pagi hari. Arakan olahan hasil bumi pun dimulai setelah shalat jum’at yang berakhir di punden.
Setelah sampai di punden, inti acara dimulai dengan berdoa bersama, lalu warga desa berbondong-bondong mengambil arakan olahan hasil bumi yang telah dibawa jauhnya mengelilingi desa. Perangkat desa dan warga desa pun makan bersama di daerah punden.
Acara pun tidak hanya berakhir di situ, adapun runtutan acara yang disajikan saat Bersih Dusun Krantil ini adalah pagelaran wayang kulit yang didalangi oleh Ki Sun Gondrong dengan bintang tamu Gareng Palur, pengrawit Raras Kawiryan dan campur sari oleh Kidung Manggala. Pagelaran ini pun dihadiri oleh Bapak Drs. H. M. Sanusi M.M. selaku Bupati Kab. Malang, Bapak Hengky selaku Camat Kromengan, serta Ibu Dila selaku ketua TP PKK Kecamatan Kromengan. Selain itu, mahasiswa KKN dari IPB University (Raihan, Cellin, Retta, Sifa, Fida, Amirul) turut meramaikan acara ini dengan berpartisipasi mengarak olahan hasil bumi keliling desa serta mendampingi kehadiran Bupati Kabupaten Malang.