Lihat ke Halaman Asli

Perkembangan Sistem Kepercayaan pada Masa Praaksara hingga Sekarang

Diperbarui: 15 November 2022   14:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan suatu kepercayaan dipengaruhi oleh manusia di dalamnya dikarenakan adanya akal budi yang berperan penting dalam menentukan tindakan dan tujuan hidup mereka. Kepercayaan di zaman sekarang yang semakin modern ini sangat  beragam di kalangan masyarakat. 

Kepercayaan tidak disesuaikan dengan dari mana seseorang tersebut berasal, setiap manusia memiliki kebebasan untuk menganut agama atau kepercayaannya masing-masing asal sesuai dengan aturan yang berlaku. 

Sebelum kepercayaan berkembang seperti zaman sekarang, ternyata kepercayaan telah ada dari zaman sebelum manusia belum mengenal tulisan . Apa yang terjadi pada masa sekarang tentunya merupakan dampak dari apa yang telah terjadi di masa lampau yakni praaksara. Di masa praaksara, manusia pada zaman itu memiliki kepercayaan yaitu animisme dan dinamisme. 

Kepercayaan animisme merupakan kepercayaan terhadap roh dan makhluk halus yang dianggap asas kepercayaan agama bagi manusia purba pada zaman tersebut. Berbeda dengan dinamisme, kepercayaan ini adalah kepercayaan terhadap benda-benda yang dipercayai memiliki kekuatan gaib seperti binatang, bebatuan, pohon, dan sebagainya. 

Selain itu, manusia praaksara tidak hanya berkembang di bidang kepercayaan akan tetapi pengelolaan hidup nya juga. Pada saat itu, belum ada peraturan maupun undang-undang yang mengikat mengenai kepercayaan manusia praaksara.

Masa dimana manusia belum mengenal tulisan ini ditandai dengan manusia yang masih menggunakan logam dan batu yang digunakan sebagai teknologi di masa itu. Masa praaksara terbagi menjadi ke dalam dua zaman, yaitu zaman logam dan zaman batu. 

Periodesasi di zaman batu ini menjelaskan detail dari perkembangan kepercayaan pada masa praaksara meliputi masa paleolitikum, masa mesolitikum, masa neolitikum, masa megalitikum, perunggu hingga masa sekarang. 

Dimulai dari masa paleolitikum, manusia pada saat ini belum memiliki kepercayaan. Manusia lebih dominan untuk berburu atau mencari makan dan mengumpulkan makanan-makanan yang dapat dikonsumsi dari alam.

Sehingga mereka terlalu sibuk memperoleh kebutuhan-kebutuhan hidup mereka dan pada masa paleolitikum, mereka memiliki gaya hidup nomaden atau berpindah-pindah untuk bertahan hidup. Yang kedua adalah masa mesolitikum, manusia sudah mulai memiliki kepercayaan animisme dan dinamisme. 

Banyak manusia purba pada zaman mesolitikum yang melakukan ritual-ritual pada benda dan mereka juga menyembah benda-benda tersebut. Mereka percaya jika manusia meninggal, jiwa dari jasmaninya akan keluar dan berpindah ke benda-benda tertentu. 

Selain itu, mereka mempercayai bahwa arwah leluhur mempunyai tatanan sosial. Tidak hanya itu, mereka juga mempercayai benda-benda yang menurut mereka terdapat kekuatan gaib yakni seperti jimat, pohon dan sebagainya. Pada zaman mesolitikum, nenek moyang  dipercaya mempunyai kekuatan magis dan nenek moyang selalu melindungi dan berada disekitar mereka. Akan tetapi pada masa ini, belum ada juga peraturan yang menjelaskan mengenai manusia praaksara tersebut mengatur kepercayaan nya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline