Lihat ke Halaman Asli

Celestine Patterson

TERVERIFIKASI

Hotelier: Hotel Management, Sales Leader, Management Hospitality

Kenapa Telemarketing, Jika Ada Cara Lain Jualan Asuransi

Diperbarui: 10 Agustus 2021   04:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenapa telemarketing, jika ada cara lain jualan asuransi (Sumber ilustrasi: Pixabay.com)

Kemarin Jack menelponku, komplain gegara panggilan telpon bertubi-tubi dari perusahaan asuransi.

Panggilan telpon, sms hampir setiap hari datang, termasuk dari pinjol alias pinjaman online. Padahal ia  tak pernah menyentuh aplikasi itu.

"Aku gak nyaman ditelpon. Seperti dikejar-kejar," kata Jack.

Sayangnya handphone milik Jack  tanpa fitur blok. Walau diblokir, panggilan tetap jalan.

Dua hari lalu, seorang wanita mengontakku. Mengaku dari bank dan asuransi.

Pertanyaan pertama, nadanya dari seorang telemarketer pemula. Nyerocos terus, tanpa koma apalagi titik.

Belakangan marak penawaran produk asuransi melakukan telemarketing. Minggu lalu, selama 5 hari saya iseng mendata panggilan telpon.

Saya mendapat telpon dari unkown caller 2x dan 5x panggilan dari nomor berbeda.

Lima panggilan dijawab. Mereka dari bank swasta menawarkan asuransi dan tabungan berjangka. Jam panggilan pagi hari pukul 08:30, pukul 16:00 dan unknown caller pukul 20:00.

Saya tak mau buruk sangka. Gencarnya panggilan telpon pasti diketahui dari database perbankan karena saya tak punya kartu kredit dan hutang-hutang lain.

Sumber lain, mungkin juga dari nomor hp dari kartu bisnisku yang bertebaran.

Saya cukup sabar menjawab panggilan itu kecuali unknown caller.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline