Lihat ke Halaman Asli

Celestine Patterson

TERVERIFIKASI

Hotelier: Hotel Management, Sales Leader, Management Hospitality

Kamar Kapsul Bukanlah Peti Mati

Diperbarui: 23 Agustus 2021   10:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kamar kapsul yang ngetren di era digital (ilustrasi Pixabay getty images)

Selama kita hidup di bumi ini ada tiga kebutuhan pokok yang harus dipenuhi; sandang, pangan dan papan. Bila kebutuhan ini telah terpenuhi sehari-hari artinya kita patut bersyukur.

"Bekerjalah di bidang salah satu itu, Nak" itu pesanku pada anak pertama saat di sekolah tinggi. Hingga suatu hari ia terikat kontrak dengan salah satu agen cruiship di Filipina. Setidaknya ia dapat bekerja dan bersenang menikmatinya setelah lulus sekolah perhotelan..

Bisnis hotel memang menjadi perhatian saya usai studi di latar berbeda. Dengan modal mulai ratusan juta hingga miliaran bisa terwujud asal kita rencanakan dengan matang bersama konsultan hotel.

Mengapa pebisnis tertarik pada hotel? 

Sejatinya selama kita bepergian selalu memerlukan tempat untuk meletakkan kepala. Asalkan ada tempat untuk merebahkan badan dan kepala, diperlukanlah kamar. Jadilah sebutan hotel, dari tipe melati hingga tipe penthouse.

Ada jenis hotel di luar kategori hotel umumnya, yaitu hotel kapsul atau dapat disebut sleep box hotel.

Hotel kapsul dibangun awalnya sebagai penampung banyaknya kaum pekerja Di Osaka - Jepang yang bekerja jauh dari tempat tinggal mereka.

Setelah seminggu bekerja, saat kembali ke rumah, para pekerja itu ingin menyegarkan kembali  tubuhnya sebelum bertemu sang istri di rumah. 

Mereka memerlukan tempat untuk beristirahat sejenak di kamar yang super minimalis yang bernama kamar kapsul.

Mereka tidak memerlukan fasilitas restoran, kolam renang spa, gym karena itu kamar dijual murah bagi para pekerja.

Penemuan hotel kapsul pada tahun 1979 kian dimodifikasi dengan arsitek lebih kekinian sehingga menjadi tampak mewah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline