Lihat ke Halaman Asli

Celestine Patterson

TERVERIFIKASI

Hotelier: Hotel Management, Sales Leader, Management Hospitality

Tukar Kado di Hari Natal Tak Perlu Mahal

Diperbarui: 24 Desember 2020   12:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Acara tukar kado di Hari Natal menambah meriah. (foto source pixabay.com)

Pada hari natal, saat kanak-kanak, saya bersama adik selalu mendapat kado dari Sinterklas. Kado--kado itu ada di depan pintu rumah. Setiap natal di pagi hari, saya dan adik cepat-cepat membuka pintu, ada 2 bungkus kado di sana.

Saya dan adik meminta agar Sinterklas memberi hadiah. Ternyata benar, kado itu tas sekolah yang saya impikan, lalu adikku mendapat mainan robot sesuai harapannya.

Setelah beranjak remaja, saya tahu, ibulah yang menyiapkan kado-kado itu. Ia membungkus dan menaruhnya disana. Tentu saja hadiah itu selalu sesuai harapan karena ibu paham keinginan saya dan adik.

Siang harinya kami mendapat hadiah lagi dari Sinterklas di sekolah minggu. Satu persatu Sinterklas menggendong anak-anak kemudian memberi hadiah. Akhirnya saya tahu, ibu yang membeli kado itu. Itulah kenangan masa kecil.

Pemberian hadiah di hari natal telah menjadi tradisi kristiani. Dalam salah satu sejarahnya indentik dengan pemberian hadiah kepada bayi Yesus yang lahir ke dunia, kemudian 3 orang majus memberikan emas, mur dan kemenyan sebagai tanda sukacita.

Tradisi ini menjadi turun temurun hingga sekarang. Kedua anakku menabung jauh-jauh hari sebelum hari natal tiba agar dapat menyiapkannya. Masing-masing membungkusnya secara rahasia. Jadilah 4 kado itu diletakkan dibawah pohon natal.

Enam tahun berlalu, terakhir keluarga kami berkumpul, cara tukar kado sedikit berbeda. Bulan Desember awal kami sudah menentukan siapa pemberi dan penerima.

Akhirnya saya mendapat alat kosmetik, si ayah mendapat dompet, si sulung beroleh hadiah sepatu, si bungsu menerima ipad baru. Masing-masing menabung, jadi sesuai kemampuan.

Ketika natal bersama keluarga besar enam tahun lalu, sekitar 17 saudara berkumpul, tua muda, besar kecil. Semua kado harus dibungkus koran. Jadi setiap orang tidak menandai kado tertentu. Harga kado minimum 50 ribu rupiah.

Senang juga saat kado dibuka. Saya mendapat coklat. Hadiah lain berupa dompet, hairdryer mungil, tas tangan, cukur jenggot, eye shadow, baju kemeja, baju batik, kaos, dll. Hadiah lainnya berupa kamera,  box besar berisi amplop putih yang ternyata terdapat 3 box kado didalamnya, berisi uang 300 ribu.

Memang beberapa kado dikemas semenarik mungkin, agar suasana meriah. Alangkah lebih baik jika tukar kado berisi barang tahan lama dan awet. Selain dapat dipakai sehari-hari juga akan menjadi kenangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline