Lihat ke Halaman Asli

Celestine Patterson

TERVERIFIKASI

Hotelier: Hotel Management, Sales Leader, Management Hospitality

Pohon Natal di Rumah

Diperbarui: 18 Desember 2020   14:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Semoga terang natal akan tinggal di hati kita dan menjadi terang bagi keluarga dan sesama" (foto CelestineP)

Natal tahun ini Nera berencana tetap tinggal di Plymouth bersama James dan Ruth, Paul, Susan serta Darchi.

Paul telah bekerja di rumah sejak  8 bulan lalu. Virus corona belumlah berlalu, sementara ini masa penantian untuk mendapatkan vaksin secepatnya.

Tampak Susan dan Darchi mengelilingi belakang pekarangan walau mereka berjalan saling bertuntunan. Dora mengikutinya.

Meow,,meow,,. Kali ini Susan tidak menggendongnya, dibiarkan saja kucing itu mengikuti langkahnya.

"James, Ruth, ayo kita menghias pohon natal!" Paul mengajak kedua anaknya menghias satu pohon cemara di beranda.

Dahulu mereka selalu menghias pohon cemara itu. Pernah Nera memasang pohon natal plastic yang dibelinya dari toko supaya bisa dipasang dalam rumah, tapi Susan masih saja minta dipotongkan pohon cemara dari hutan pinus sekitar 1 km dari rumah.

Aroma khas cemara yang amat Susan sukai. Wewangian cemara mengenang suaminya dulu disaat natal tiba.

Pohon natal dipasang di rumah-rumah, hanya sebagai simbol agar kehidupan rohani selalu bertumbuh serta menjadi saksi indah bagi sesame.

Pohon natal dinamai juga pohon terang melambangkan hidup kekal, sebab di musim salju semua pepohonan rontok daunnya, kecuali pohon cemara yang selalu hijau daunnya.

Evergreen tree ini hanya melambangkan simbol. Warna pohon natal dapat pula berwarna emas, putih salju atau warna campuran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline