Lihat ke Halaman Asli

Celestine Patterson

TERVERIFIKASI

Hotelier: Hotel Management, Sales Leader, Management Hospitality

Mengampuni

Diperbarui: 28 November 2020   07:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kebenaran yang sederhana adalah kita semua membuat kesalahan dan membutuhkan pengampunan" (Desmon Tutu) /Photo dokumen pribadi

Seorang dokter menceritakan, belum lama ini  kawannya didatangi oleh seorang ibu yang mempunyai  penyakit serius.

Kawan saya tadi mengetahui ibu ini tidak rukun dengan saudara perempuannya. Iapun bercerita tentang awal penyakit menyerangnya.

Kemudian kawan tersebut memandang lurus, penuh persahabatan, sambil berkata "Ampunilah saudara perempuanmu itu!"

Ibu ini tampak heran, sambil menjawab, "Saya tidak dapat mengampuni saudaraku itu".

"Nah, jika demikian  cintailah kanker pada perut ibu" timpalnya

Beberapa minggu kemudian, kawan tadi berjumpa lagi. Dengan lincah ia mendekati, katanya;

"Saya telah menemui saudaraku  dan saya memaafkannya, kami akrab sekarang. Perutku tak merasakan nyeri apapun".

Ketika remaja saya pernah terserang penyakit maag. Penyakit yang menyerang lambung ini, terkadang membuatku pingsan. Jika kambuh, perut serasa teriris, pedih sekali.

Suatu ketika, seorang dokter menasehati agar saya membuang segala kebencian, iri hati, terhadap siapapun. Alhasil penyakit itu hilang, hingga kini tak pernah muncul kembali. Ajaib!

Ini adalah sebuah pilihan. Kita akan membuangnya atau penyakit itu menetap.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline