Lihat ke Halaman Asli

Suster di Cina dan Kondom

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

真么可能你还没用过” what!!! Bagaimana mungkin kalau kamu belum pernah menggunakannya? Tanya suster itu keheranan.

Itulah sepenggal kata yang masih teringat dan membuat saya syok, bareng Agus dan Widi mereka keduanya adalah teman saya yang sama-sama sedang kuliah di Cina, saat itu sepulang makan siang dari kantin mahasiswa Nanchang University.

Saya, dan dua sahabat saya singgah di apotik kampus, teman saya Agus ingin ditemani ke mencari obat hypertensi, kebetulan jarak apotik kampus dengan kantin kampus begitu dekat.

“Setelah makan siang kita singgah di apotik ya bang” ajak Agus, iya sahutku. Lalu “cari obat apa pak? Tanyaku, obat hypertensi, sahutnya kembali

“Hyepetensi bahasa Cinanya apa ya bang? Tanya lagi.

“Sik-sik tak golek ki kamus” jawabku dengan bahasa jawa padahal saya asli lahir di Aceh walau sudah 2 tahun berada di Cina. Tapi untuk  kosakata yang jarang digunakan kita sering nemuinnya didalam kamus.Ngehafilnya susah genk.

Tibalah di Apotik yang kita maksud, saat si suster sedang sibuk sibuk mencari obat yang kita pesan, Agus, iseng-iseng melihat dan ngeraba beberapa kotak obat yang terpajang dimuka pintu apotik. Ia pun mengambil salah satu kotak kecil dan menyodorkannya kepada saya.

“Kamu beli yang ini aja bang” sarannya, ia menyodorkan kotak persegi empat kecil, berwana ping,  bergambar wanita, kepada saya. Di cover depan hanya tertulis Kaligraphi karakter cina. Kotaknya terbungkus plastic dan sangat rapih. Sungguh karakter yang beginian kita belum nemu.

“Ini apaan sih pak? Tanyaku pada agus, agus sudah menikah dan memiliki 4 orang anak. namun semangat dan jiwa belajarnya masih muda, gua salut nih sama sob yang satu ini.  “Aku gak tau bang” sahutnya sambil terseyum kecil, saya semakin penasaran, lalu sambarnya lagi “ Tuh tanyain ke susternya donk. Widi yang juga bersama kita sedang menemani suster mencarikan obat pesanan Agus.

Karena penasaranku, saya beranikan bertanya sama suster.护士这个是什么呀hu shi zhe ge shi shen me ya”suster ini apaan sih?tanya ku, si suster yang sedari tadi sibuk mencari mulai menghampiri karena panggilanku. Ia mendekat, dan saya memperlihatkan kotak yang tadinya disodorkan Agus padaku.

哎呀别问吧,你肯定用过啦aiya biewen ba ni kending yong guo la” (akh … yang giniaan jangan ditanya donk, kamu pasti sudah pernah memakainya” jawabnya sambil meletakan kotak tadi diatas meja obat obatan.

“What…….” Sahut saya dan Agus serentak. Gila sumpah, “这个怎么用zhe ge zenme yong” (ini gimana cara makainya). Tanya Agus kembali.

后面有方法hou mian you fangfa” (tuh dibelakang ada tatacara memakainya) sahut si suster.  Dengan sigap kita beralih ke cover belakang. Saya dan Agus mulai tertawa kecil, Widi mulai mendekat melihat ke kotak yang kita perbincangkan, lalu spontan ia tertawa besar.

Setelah kita melihat ke sisi belakang cover, akhirnya kita tau kotak yang seperti bungkusan permen karet ini adalah kondom. (kondom bahasa Cina apa ya)??

“Sus kamu kok tau sih kita sudah pernah pakai atau belum?” sambarku dengan bertanya kepada suster, ia sedang sibuk dengan bill obat hypertensi yang harus kami bayar.

“Nih 17 kuai” ujarnya, sambil menyodorkan bill. Ia bertanya lagi. “memang kamu belum pernah pakai?

“Iya benar belum pernah pakai,” jawabku polos.

“Ooo pasti kamu minum obat kalau gak pakai” lha lha apa lagi tanyaku bingung,

lalu lanjutnya  “Semua cowok disini red(cina) sudah pernah pakai gituan, dan banyak yang beli kok” gumamnya.  “Ooo” sahutku dengan Agus serentak. Belum selesai kami berkomentar ia kembali melontarkan pertanyaan.

“Kamu sudah punya pacar belum”? Tanya suster kepadaku.

“Belum sus” sahutku spontan

“Ooo pantesan belum pernah pakai” timbalnya sambil tersenyum kecil.

“Sus sudah punya pacar”? tanyaku

“Sudah” jawabnya dengan nada yakin.

Trus tanyaku lagi  “那你用过了没有, na niyong guo le meiyou” (nah pasti kamu juga sudah pernah pakai  (kondom) dong . ia tampak malu malu menjawab pertanyaanku. Kami pun pamit dan sama-sama tertawa, pipinya  perlahan mulai memerah.

Pertayaannya adalah, apakah benar semuanya red (mahasiswa) Cina sudah memakai (kondom)? Apakah virgin itu tidak begitu peting bagi mereka red(mahasiswi Cina)? Memang sih dari keseharian, dan fakta yang terlihat,  mereka yang sedang jatuhcinta, bisa berciuman, berpelukan didepan umum. Bahkan di tempat tempat wisata yang ramai pendatang juga bisa guling gulingan.

Padahal kalau merujuk pada peta, posisi Negara Cina juga masih di Asia, yang konon katanya orang Asia, masih menjunjung tinggi rasa malu dan keramah-tamahan, bukankah Cina juga masih menjunjung tinggi leluhur dan kebudayaan mereka, tapi kenapa prilaku anak mudanya sudah ala eropa-eropaan.

Pernah dosen bahasa Cina saat saya masih belajar bahasa di Nanchang, provinsi Jiangxi Cina. mengutarakan pendapatnya bagaimana pola dan tingkah laku kesopanan warga cina tempo dulu. Jauh berbalik dari pergaulan anak-anak muda sekarang ini.

“Kami dulu, saat mau menikah baru bersentuhan (hubungan intim), tapi anak anak sekarang baru kenal seminggu sudah uji coba nuklir red(bersentuhan)” ungkap Chen mengakhir kelas saat itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline