Lihat ke Halaman Asli

Pembuatan Tepung Tempe

Diperbarui: 19 Mei 2024   14:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gambar irisan tempe dalam food dehydrator

Tempe adalah makanan yang populer di negara kita. Meskipun merupakan makanan yang sederhana, tetapi tempe mempunyai atau mengandung sumber protein nabati yang cukup tinggi. Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus, sehingga membentuk padatan kompak berwarna putih. Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai ragi tempe. Warna putih pada tempe disebabkan adanya miselia jamur yang tumbuh pada permukaan biji kedelai. Adapun faktor penentu keberhasilan dalam pembuatan tempe yaitu pada proses pencucian dan pengupasan kulit ari kedelainnya dan hal ini menjadi faktor yang benar-benar harus diperhatikan. Tempe mengandung vitamin B12 yang biasanya terdapat dalam daging dan juga merupakan sumber protein nabati selain sebagai sumber kalori, vitamin dan mineral.

Tepung tempe merupakan tepung yang dibuat dari tempe fresh yang di iris kecil, dikeringkan, digiling halus dengan perlengkapan alat seperti blender setelah itu diayak. Pengolahan tempe menjadi tepung tempe menjadikan usia simpan tempe lebih lama, serta meningkatkan zat gizi protein didalamnya. Khasiat pembuatan tepung tempe gampang dicampur dengan tepung lain, gampang disimpan serta diolah menjadi santapan yang kilat dihidangkan, guna meningkatkan nilai jual tempe serta menaikkan gizi.

Prosedur pembuatan tepung tempe yaitu, pertama tempe diiris dengan ketebalan 0.2 cm. Setelah itu, irisan tempe dikukus selama 10 menit. Kemudian dimasukkan ke dalam food dehydrator dengan suhu 60C selama 6 jam. Irisan tempe diblender hingga halus dan diayak, sehingga menghasilkan tepung tempe yang halus.

 gambar tepung tempe setelah dihaluskan

Penggunaan Tepung tempe pada produk beragi yang dikembangkan karena saat belum ada membuat prodak beragi yang di subsitusikan dengan tepung tempe sehingga membuat variasi produk beragi untuk lebih memvariasikan dan unik agar dapat di ingat lebih mudah bagi masyarakat dan sebagai menu baru yang dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengkonsumsi tempe agar tidak bosan dengan olahan yang biasa. Kualitas prodak beragi yang dibuat dengan subsitusi tepung tempe tidak kalah dengan produk beragi pada umumnya, bahkan lebih banyak kangdungan protein yang terdapat dalam produk yang dibuat, di samping itu juga rendah akan lemak.  

Tepung tempe memiliki rasa yang hambar dan tidak memiliki rasa kedelai lagi. Walaupun demikian, kandungan proteinnya tetap tinggi. Karena itu, walaupun dicampurkan ke penganan lain, tidak akan mengubah rasa asli penganan tersebut. Tepung tempe dapat dicampurkan pada makanan tambahan bayi, seperti bubur biskuit atau bubur bayi. Tepung tempe juga dapat digunakan sebagai pengganti tepung terigu, tepung beras, atau tepung lainnya untuk membuat kue-kue basah atau kue kering. Tujuan lain dari pembuatan tepung tempe yaitu meningkatkan nilai jual tempe, diverifikasi tepung dan meningkatkan gizi masyarakat khususnya golongan menengah kebawah. 

Tepung tempe juga merupakan bahan yang memiliki umur simpan tidak begitu lama. Salah satu cara untuk memperpanjang umur simpan dari tempe adalah mengubahnya menjadi bentuk tepung tempe. Manfaat tepung tempe yang lain adalah dapat meningkatkan kadar protein pada produk, selain itu merupakan salah satu upaya untuk mengurangi ketergantungan masyarakat akan tepung terigu. Tepung tempe dapat dijadikan sebagai pensubstitusi tepung terigu karena kandungan protein tepung tempe lebih tinggi dari tepung terigu.

Kandungan gizi tepung tempe adalah air 5,39 %, abu 1,22 % berat kering, protein 45,55 % berat kering, lemak 33,9 % berat kering, karbohidrat 13,94 % berat kering, kalsium 0,14% berat kering, besi 0,018% berat kering, natrium 0,004 % berat kering, magnesium 0,06 % berat kering dan klorida 0,04 % berat kering, kalium 0,10% berat kering sehingga sangat baik untuk dimanfaatkan bagi tubuh manusia. Seluruh tepung mengandung asam amino esensial berupa lisin, leusin, isoleusin, fenilalanin, valin, treonin, dan metionin.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline