Lihat ke Halaman Asli

Cecilia

Mahasiswa

Kepemimpinan Seorang Arsitek Politik Mengadopsi Revolusi 4.0 di Jawa Barat

Diperbarui: 27 September 2023   22:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kompas.id

Siapa yang tidak mengenal figur Ridwan Kamil atau dilebih dikenal dengan nama Kang Emil? Sejak menjadi Wali Kota Bandung, arsitek yang mendisain Museum Tsunami Aceh di Banda Aceh, dan sejumlah proyek ikonik di manca negara salah satunya adalah Marina Bay Waterfront Master Plan di Singapura, memberikan sentuhan seni artisek dalam kepemimpinannya sebagai pemimpin daerah, baik sebagai Walikota Bandung maupun sebagai Gubernur Jawa Barat. 

Legitimasi ini diperkuat dengan latar belakang pendidikan yang mumpuni -- Sarjana Arsitektur dari ITB Bandung, dan Master dalam Urban Design dari Barkeley University of California. Membuat Kang Emil menjadi figur muda yang patut diperhitungkan dalam kanca politik nasional.  

Kepemimpinan Kang Emil sebagai political leader dalam 2 jabatan politik tersebut membawa berbagai perubahan yang mendapat legitimasi luas di Jawa Barat secara umum. Bahkan menjadi perhatian semua pihak, dan menjadi salah satu tokoh muda nasional yang masuk dalam terpong calon wakil presiden mendatang dengan elektabilitas cukup mumpuni.

Pengalaman professional sebagai seorang arsitek tata kota dan akademisi, Ridwan Kamil mencoba mendesain sebuah arsitektur pemerintahan Kota Bandung menjadi smart and sustainable city. Aplikasi sentuhan digital pada tata kelolah pemerintahan dan pelayanan public merupakan sebuah memikiran maju (advance thinking) karena pengalamannya di berbagai negara.

Berbagai terobosan dan inovasi berbasis revolusi industry 4.0 -- era digital -  dan prinsip-prinsip  keberlanjutan (sustainability) menunjukan Kang Emil adalah seorang pemimpin visioner yang menempatkan pembangunan di Jawa Barat berbasis digital dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan publik yang lebih efisien dan efektif, adil dan transparan. Inovasi ini membuat Ridwan Kamil mendapat banyak penghargaan nasional maupun penghargaan international. Inovasi dan transformasi tiada henti merupakan ciri dari sebuah kepemimpinan seorang Ridwam Kamil.

TIPE KEPEMIMPINAN

Memperhatikan gaya kepemimpinan Ridwan Kamil sebagai seorang kepala daerah, Ridwan Kamil juga memiliki ciri kepemimpinan transformasional vs transaksional. Kepemimpinan dalam dua kepeminan sub-nasional (sebagai gubernur maupun wali kota) lebih menekankan pada pembangun struktur pemerintah yang kuat dan pendelegasian tugas fungsi pada struktur di bawahnya.

Dianalisa berdasar hasil survei the GLOBE, terdapat 6 tipe: Karismatik/berbasis nilai: pemimpin menetapkan standar tinggi, berupaya menginspirasi orang-orang di sekitar visi, menekankan nilai-nilai inti. 2. Berorientasi tim: pemimpin membangkitkan kebanggaan, kesetiaan, dan kerja sama, menghargai kekompakan tim dan tujuan Bersama. 3. Partisipatif: pemimpin mendorong masukan dalam pengambilan keputusan, menekankan delegasi dan kesetaraan. 4. Humane: pemimpin sabar, suportif, peduli terhadap kesejahteraan orang lain. 5. Otonom: pemimpin bersifat mandiri dan individualistis serta menempatkan diri sebagai pusatnya. 6. Protektif: pemimpin menekankan prosedur, status, penyelamatan muka, serta keselamatan dan keamanan individu dan kelompok (Bohmen dan Deal, h.339).

Ridwan Kamil dalam konteks kepemimpin di atas, setidak-tidaknya memiliki ciri-ciri kepemimpinan bersifat universal di dalam hampir semua tipe kepemimpinan dari hasil survei the Globe. 

MERUMUS IDEALISME RIDWAN KAMIL DALAM KONTEKS POLITIK

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline