PSBS Biak, tim sepak bola yang baru saja memastikan diri lolos ke Liga 1 2024/2025, telah mengambil langkah mengejutkan dengan memilih Pulau Jawa sebagai tempat markasnya.
Keputusan ini menjadi sorotan karena secara geografis, PSBS Biak adalah klub yang berasal dari Papua.
Apa yang mendasari pilihan strategis dari pihak manajeman PSBS Biak ini?
Yan Mandenas, manajer PSBS Biak, memberikan penjelasan yang menarik terkait dengan tantangan finansial dan logistik yang dihadapi oleh tim sepak bola asal Papua ini.
Yan Mandenas, yang mengungkapkan bahwa tim membutuhkan dana sebesar Rp50 Miliar untuk mengikuti kompetisi tersebut, melansir dari Instagram @gondes.football.
Menurut Yan Mandenas, kendala utama yang dihadapi adalah biaya penerbangan yang tinggi dan sulitnya akses ke Papua.
Dalam keterangannya, Mandenas menyampaikan bahwa ada waktu-waktu tertentu di mana biaya penerbangan ke Papua menjadi mahal dan sulit diakses, sehingga tim merasa perlu mencari alternatif lain untuk menjalani pertandingan kandang.
Meskipun PSBS Biak sudah memiliki beberapa sponsor besar, seperti Bank Papua dan PT Freeport, Yan Mandenas menyatakan bahwa tim akan terus mencari dukungan sponsor tambahan guna meningkatkan anggaran tim saat berlaga di Liga 1 2024/2025.
Hal ini menunjukkan komitmen tim untuk memastikan keberlangsungan finansial mereka sepanjang kompetisi.
Keputusan dari pihak manajemen ini pun mendapat komentar dari para netizen.