Lihat ke Halaman Asli

Cecep Gaos

Guru pecinta literasi

Gelitik Kata

Diperbarui: 21 September 2018   11:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setiap saat kau datang mengetuk, meski ku sedang diselimuti rasa kantuk.

Pagi, ketika mentari mulai menyinari, kau mulai berusaha menghibur hati. Agar hati kembali berseri.

Siang, ketika hembusan angin mulai menggoyang jutaan ilalang, kau membujuk kegelisahan untuk segera pergi dari pandangan.

Malam, di saat jiwa-jiwa sedang melepas segala lelah di peraduan, lagi lagi kau menghampiri. Tuk sekedar merayu penaku menggoreskan isi kalbu.

Apakah kau tahu? Ku sedang terbuai jutaan rasa, hingga ku lupa indahnya kata-kata. Rasa itu bercampur aduk dalam dada, hingga ku tak mampu merangkai kata-kata.

Kala ku sedang mencumbu rasa, lagi lagi kau menghampiri. Menggelitik jari-jari tanganku yang terasa mulai kaku. Dibelenggu pikiran yang kian lama kian membeku.

#CG @Karawang, 21-09-2018




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline