Lihat ke Halaman Asli

Cecep Gaos

Guru pecinta literasi

Sekeranjang Doa untuk Merpati-merpati Putihku

Diperbarui: 16 April 2018   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: https://www.dreamstime.com

Ingin sekali kuhentikan putaran jarum jam di dinding kamarku. Namun sama sekali tak bisa kuhentikan. Karena jalan cerita Tuhan sudah terlanjur digoreskan.

Beberapa saat lagi, kau akan segera lepas dari genggaman. Kau 'kan terbang mengangkasa membawa sejuta kenangan dan harapan. Yang pernah kita ukir bersama, di ruang-ruang kelas penuh dengan keriangan.

Tak ada lagi penggalan-penggalan cerita  yang bisa kita kumpulkan. Menjadi sebuah cerita utuh masa depan. Tak ada lagi percikan-percikan cinta yang bisa kita hiaskan. Pada dinding-dinding hati penuh dengan senyuman.

Kini, hanya buliran-buliran air mata yang tak lagi tertahankan. Membasahi kelopak mata penuh dengan pancaran keharuan.

Tak lupa kutitipkan pada awan, sekeranjang doa untuk merpati-merpati putihku. Yang 'kan lepas terbang demi meraih masa depan.

Kuselipkan secarik kertas, bertuliskan pesan-pesan Tuhan. Pada lipatan-lipatan langit berhiaskan sejuta harapan.

#CG @Karawang, 16-04-2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline