Di sepertiga malam yang dingin, kusebut asma-Mu Al-Muhaimin. Engkau Tuhan Yang Maha Memelihara. Peliharalah hatiku dari segala bisikan rasa ragu, yang selalu mengganggu kalbu.
Di sepertiga malam yang hening, kusebut asma-Mu Al-Muhaimin. Engkau Tuhan Yang Maha Memelihara. Peliharalah jiwaku dari getaran-getaran dosa, yang selalu menggoda di setiap masa.
Di depan beningnya cermin, kusebut asma-Mu Al-Muhaimin. Engkau Tuhan Yang Maha Memelihara. Peliharalah mataku dari fatamorgana dunia, yang kadang menutupi pandangan nyata. Peliharalah telingaku dari bisikan-bisikan nista, yang dapat membuatku terlena.
Di atas sajadah berbahan satin, kusebut asma-Mu Al-Muhaimin. Engkau Tuhan Yang Maha Memelihara. Peliharalah lidahku dari perkataan dusta, yang dapat menjadikanku orang munafik yang selalu berlindung di balik agama.
Al-Muhaimin, kusebut asma-Mu, Tuhan Yang Maha Memelihara.
Peliharalah diri dan keluargaku dari siksa api neraka yang panasnya tak terkira.
#CG @Karawang, 05-03-2018
#PuisiAsmaulHusna #7
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H