Kini usiamu mungkin tujuh delapan sembilan tahun. Kau belajar dengan giat dan tekun. Bagai besi atau baja, yang ditempa setiap hari 'tuk menjadi sebuah keris tanpa ampun.
Di tahun 2045 kau diharapkan 'kan menjadi generasi emas. Tapi terus terang, sekarang aku masih merasa cemas. Mampukah kumengantarkanmu 'tuk mewujudkannya, hingga tenagaku habis sampai lemas?
Generasi emas adalah impianku. Dan juga harapan dari setiap jiwa dan raga bangsaku. 'Tuk menghadapi zaman yang semakin tak menentu. Dan 'tuk mengarungi kehidupan dunia yang penuh jalan berliku.
Aku 'kan berusaha sekuat tenagaku. Tuk memberikan yang terbaik untukmu. 'Kan kuberikan segenggam ilmu di tanganku. Dan sejumput keteladanan di diriku. Tak lupa 'kan ku sajikan secangkir kasih sayang di hatiku. Hingga nafasku tak bisa lagi membantuku tuk menemanimu.
#CG @Karawang, 15-01-2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H