Buliran embun satu persatu melepaskan pegangan tangannya dari setiap helai daun yang tampak menggigil kedinginan. Kabut pun terlihat masih enggan melepaskan pelukannya pada sang pagi. Sesaat setelah mentari perlahan mulai menampakkan wajahnya di ufuk Timur.
Dalam balutan kesederhanaan kau tampak tergesa memasuki gerbang sekolah. Seakan tak mau kalah oleh kami yang mulai berdatangan penuh semangat. Tak henti kau lemparkan senyum dengan wajah penuh keceriaan tanpa penat.
Bergegas kau menyambut kami dengan sangat antusias. Kau raih setiap permintaan salam tangan kami dengan penuh ikhlas. Kau jawab setiap sapa kami dengan suara kasih sayang. Yang membuat hati kami terbang melayang ke atas kahyang.
Guruku...
Halus tutur katamu. Lembut budi bahasamu. Hangat pribadimu. Tegas pendirianmu. Luhur derajatmu. Agung martabatmu. Ku temukan cahaya Illahi di wajahmu.
#CG @Karawang, 25-11-2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H