Lihat ke Halaman Asli

Cecep Gaos

Guru pecinta literasi

November, Bulannya Dua Pahlawan Indonesia

Diperbarui: 10 November 2017   13:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pahlawan Kemerdekaan dan Pendidikan. Gambar diolah menggunakan Paint dari berbagai sumber. (Dokumentasi Pribadi)

November adalah salah satu bulan yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Hal ini dikarenakan pada bulan ini terdapat dua pahlawan yang sangat mewarnai perjalanan sejarah dan kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pahlawan yang pertama adalah pahlawan kemerdekaan Indonesia. Sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari tangan penjajah,  maka ditetapkanlah Hari Pahlawan melalui Ketetapan Pemerintah No. 9/Um Tahun 1946. Hari Pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November oleh seluruh bangsa Indonesia. Hari Pahlawan ini dirayakan untuk memperingati pertempuran Surabaya yang terjadi pada tahun 1945, di mana para tentara dan milisi Indonesia yang pro kemerdekaan berperang melawan tentara Britania Raya dan Belanda yang merupakan bagian dari Revolusi Nasional Indonesia (Wikipedia).

Hari Pahlawan tahun 2017 jatuh pada hari ini, yaitu hari Jum'at tanggal 10 November 2017. Adapun tema Hari Pahlawan tahun 2017 adalah "Perkokoh Persatuan Membangun Negeri" .  Melalui tema ini diharapkan segenap komponen bangsa Indonesia dapat lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi atau golongan. Selain itu, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang telah didirikan dengan susah payah oleh para pendiri negeri ini dapat terus dipelihara oleh seluruh komponen bangsa Indonesia.

Untuk memperingati Hari Pahlawan ini, ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan baik di pusat maupun di daerah, yaitu kegiatan utama, pokok, dan penunjang. Kegiatan utama berisi kegiatan penganugerahan gelar pahlawan nasional yang dilaksanakan di Istana Negara, upacara ziarah nasional di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, dan Upacara tabur bunga di laut. Untuk kegiatan pokok berisi kegiatan upacara bendera di instansi pemerintah dan non pemerintah, dan lembaga-lembaga pendidikan, pengibaran bendera merah putih satu tiang penuh di setiap rumah dan lingkungan pemukiman penduduk, hening cipta, dan pidato Menteri Sosial di TVRI/RRI. 

Sementara itu, kegiatan penunjang terdiri dari kegiatan jelajah kapal kepahlawanan, wisata sejarah, doa bersama, pentas seni, jalan sehat kebangsaan, ziarah wisata, ramah tamah dengan keluarga pahlawan, olimpiade pahlawan, dan sarasehan kepahlawanan.  Selain itu, ada juga kegiatan di luar negeri. Kegiatan di luar negeri ini dilaksanakan oleh perwakilan RI di luar negeri yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi setempat dengan mengutamakan upacara bendera (Kemensos RI).

Yang kedua adalah pahlawan pendidikan, yaitu guru. Guru juga termasuk pahlawan yang ikut membebaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan kebodohan dan ketertindasan. Bangsa Indonesia dari waktu ke waktu telah mengalami perubahan dan kemajuan, dari tidak bisa membaca menjadi mampu membaca, dari tidak mampu menulis menjadi bisa menulis, dari tidak bisa menghitung menjadi mampu mengitung, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa melakukan menjadi mampu melakukan, dari tidak mandiri menjadi manusia yang mandiri, dari tidak terdidik menjadi terdidik, dan lain sebagainya. Itu semua tidak lepas dari peran dan jasa guru. Melalui peran dan jasa guru ini, bangsa Indonesia bisa terus membangun sehingga setahap demi setahap dapat setara dengan bangsa-bangsa lain di dunia.   

Dengan demikian tidak berlebihan jika pemerintah Republik Indonesia menetapkan Hari Guru Nasional (HGN) melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994. HGN ini diperingati pada bulan yang sama dengan Hari Pahlawan yaitu pada bulan November, tepatnya pada setiap tanggal 25 November.  

Dengan momentum hari pahlawan ini, marilah kita lebih menghargai jasa-jasa para pahlawan kita, baik pahlawan kemerdekaan maupun pahlawan pendidikan, sesuai dengan fungsi dan peran masing-masing, sehingga kita bisa menjadi bangsa yang besar dan bermartabat yang diperhitungkan di percaturan dunia. Karena tanpa menghargai jasa-jasa para pahlawan, maka cita-cita akan bangsa yang besar tidak akan pernah terwujud. Hal ini sejalan dengan pemikiran Bung Karno bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jara para pahlawannya. []

Penulis:

Cecep Gaos, S.Pd

Guru SD Puri Artha Karawang




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline