Lihat ke Halaman Asli

Cecep Gaos

Guru pecinta literasi

Puja Puji Bendungan Walahar

Diperbarui: 8 November 2017   14:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bendungan Walahar. Foto: panoramio.com

Telah renta usiamu. Keriputpun telah menghiasi indahnya wajahmu. Kian memudar warna di kulitmu. Kusam di telan zaman dan usang dimakan waktu. Namun suaramu masih keras bagai batu.

Badanmu begitu kokoh dan kuat. Hingga mampu menahan aliran Citarum yang hebat. Lengan dan bahumu begitu kekar. Bak seorang pendekar yang tak pernah merasa gusar.

Tanpa rasa takut kau berdiri dengan gagah perkasa. Siap menghadang serbuan debit air yang terus memaksa.

Tanpa lelah kau mengantarkan berjuta nutrisi dan air tawar. Ke sawah-sawah bercelah di musim kemarau yang tak sebentar. Yang telah lama merasakan haus dan lapar.

Puluhan ribu hektar sawah memujamu. Jutaan warga Karawang memujimu.

#CG @Karawang, 08-11-2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline