Hai pemuda!
Dulu kau mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Tapi mana merah darahmu? Kau hanya diam membisu diinjak-injak penguasa dunia.
Kau hanya diam tak berdaya di bawah kaki para penjajah bangsa.
Hai Pemuda!
Dulu kau mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Tapi mana jiwa satumu? Kau mudah terberai hanya karena bertuhankan Tuhan yang berbeda.
Kau gampang tercerai hanya karena suku yang tidak sama. Kau mudah terbakar hanya karena isu sara.
Hai Pemuda!
Dulu kau bersumpah tuk menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Tapi mana bahasa satumu? Kau lebih bangga dengan bahasa asing daripada bahasa Indonesia.