Abad 21 telah melahirkan generasi digital yang oleh Marc Prensky disebut sebagai digital native. Digital native merujuk pada orang yang lahir dan tumbuh di era teknologi digital yang semenjak lahir telah terpapar dan begitu familiar dengan komputer dan internet. (Baca juga: Digital Native).
Era teknologi digital yang berkembang di abad 21 ini telah merubah cara pandang dan kehidupan mereka. Hal ini dapat disebabkan karena adanya perubahan komunikasi dan pergaulan yang terjadi saat ini. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan dari komunikasi konvensional ke komunikasi on-line, dari pergaulan non-digital (tradisional) ke pergaulan digital. Komunikasi on-line dan pergaulan digital ini sangat sulit untuk dibendung dan dicegah dampak negatifnya. Sehingga nilai-nilai luhur bangsa yang selama ini kita miliki dan junjung tinggi bersama sedikit demi sedikit akan luntur dan tidak mustahil pada akhirnya akan hilang sama sekali.
Hari ini (14/08/2017) bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka (Baca: Hari Pramuka) ke-56. Hari Pramuka diperingati oleh bangsa Indonesia setiap tanggal 14 Agustus. Hari Pramuka dicanangkan bertepatan dengan diperkenalkannya gerakan pramuka kepada bangsa Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 (Sumber).
Pada tulisan ini, saya ingin mengingatkan kembali kepada para digital native tentang -paling tidak- tiga hal penting yang harus diketahui dalam gerakan pramuka. Tiga hal penting itu adalah Satya Pramuka, Darma Pramuka, dan Lambang Pramuka.
Satya Pramuka berisi tiga janji yang diikrarkan oleh para anggota pramuka. Tiga janji tersebut seringkali disebut dengan Tri Satya Pramuka. Tri Satya Pramuka berbunyi "Demi kerhormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh (1) menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, (2) mengamalkan Pancasila, menolong sesama hidup, ikut serta membangun masyarakat, serta (3) menepati Darma Pramuka".
Sementara itu, Darma Pramuka berisi sepuluh sikap yang harus dimiliki oleh para anggota pramuka. Sepuluh sikap ini disebut sebagai Dasa Darma Pramuka. Darma Pramuka berbunyi: (1) takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; (2) cinta alam dan kasih sayang sesama manusia; (3) patriot yang sopan dan kesatria; (4) patuh dan suka bermusyawarah; (5) rela menolong dan tabah; (6) rajin, terampil, dan gembira; (7) hemat, cermat, dan bersahaja; (8) disiplin, berani, dan setia; (9) bertanggung jawab dan dapat dipercaya; dan (10) suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Satya dan Darma Pramuka merupakan kode kerhormatan dalam gerakan pramuka. Kode kehormatan pramuka merupakan janji dan komitmen diri serta ketentuan moral pramuka dalam pendidikan kepramukaan. Kode kehormatan pramuka ini termaktub dalam UU No. 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka Pasal 6 ayat (4) dan (5).
Satu hal penting lainnya yang harus diketahui oleh para digital nativedalam pramuka adalah Lambang Pramuka. Lambang pramuka berupa silhouette Tunas Kelapa. Hal ini sesuai dengan SK Kwartir Nasional No. 6/KN/72 Tahun 1972, dan telah mendapat Hak Patent dari Ditjen Hukum dan Perundangan-undangan Departeman Kehakiman, dengan Keputusan Nomor 176634 tanggal 22 Oktober 1983, dan Nomor 178518 tanggal 18 Oktober 1983, tentang Hak Patent Gambar TUNAS KELAPA dilingkari PADI dan KAPAS, serta No. 176517 tanggal 22 Oktober 1983 tentang Hak Patent tuliasan PRAMUKA (Sumber).
Dengan momentum Hari Pramuka ke-56 ini semoga para digital native -termasuk kita para digital immigrant- tidak hanya dapat mengetahui, akan tetapi juga dapat menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam gerakan pramuka, terutama yang terkandung di dalam Tri Satya, Dasa Darma, dan Lambang Pramuka. Sehingga kaum muda bangsa Indonesia dapat mewarisi nilai-nilai tersebut dengan baik sesuai dan sejalan dengan tema HUT Pramuka Ke-56 tahun 2017 ini "Bekerja untuk Kaum Muda Mewariskan yang Terbaik Bagi Bangsa". Pada akhirnya harapan dan cita-cita para pendiri gerakan pramuka dapat tercapai.
Selamat Memperingati HUT Pramuka Ke-56 Tahun 2017.
Salam Pramuka!!! []