Lihat ke Halaman Asli

Cecep Gaos

Guru pecinta literasi

Pilkada Serentak Momentum Bangkitnya Pendidikan Indonesia

Diperbarui: 14 Februari 2017   05:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Pilkada Serentak 2017 | http://suaradewata.com

Sehari lagi, tepatnya tanggal 15 Februari 2017, sebanyak 101 daerah akan melaksanakan Pilkada serentak. 101 daerah tersebut terdiri atas 7 provinsi, 76 kabupaten, dan 18 kota. Daerah-daerah tersebut tersebar dari mulai Aceh di ujung barat sampai Papua Barat di ujung timur wilayah Indonesia. Ini merupakan gelaran pesta demokrasi serentak yang digadang-gadang selain mampu  menekan biaya demokrasi juga sebagai kawah candra dimuka munculnya kepala-kepala daerah yang berkualitas.

Lebih rinci daerah-daerah yang akan  melaksanakan Pilkada serentak tersebut adalah sebagai berikut. Daerah provinsi yang akan melaksanakan Pilkada serentak adalah Aceh, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat. Sementara itu, kabupaten yang akan melaksanakan Pilkada serentak adalah Mesuji, Lampung Barat, Tulang Bawang, Bekasi, Banjarnegara, Batang, Jepara, Pati, Cilacap, Brebes, Kulonprogo, Buleleng, Flores Timur, Lembata, Landak, Barito Selatan, Kotawaringin Barat, Hulu Sungai Utara, Barito Kuala, Banggai Kepulauan, Buol, Bolaang Mongondow, Kepulauan Sangihe, Takalar, Bombana, Kolaka Utara, Buton, Boalemo, Muna Barat, Buton Tengah, Buton Selatan, Seram Bagian Barat, Buru, Maluku Tenggara Barat, Maluku Tengah, Pulau Morotai, Halmahera Tengah, Nduga, Lanny Jaya,  Sarmi, Mappi, Tolikara, Kepulauan Yapen, Jayapura, Intan Jaya, Puncak Jaya, Dogiyai, Tambrauw, Maybrat, Sorong, Aceh Besar, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Jaya, Bener Meriah, Pidie, Simeulue, Aceh Singkil, Bireun, Aceh Barat Daya, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Tengah, Aceh Tamiang, Tapanuli Tengah, Kepulauan Mentawai, Kampar, Muaro Jambi, Sarolangun, Tebo, Musi Banyuasin, Bengkulu Tengah, Tulang Bawang Barat, dan Pringsewu. Sedangkan kota yang akan melakasanakan Pilkada serentak adalah Banda Aceh, Lhokseumawe, Langsa, Sabang, Tebing Tinggi, Payakumbuh, Pekanbaru, Cimahi, Tasikmalaya, Salatiga, Yogyakarta, Batu, Kupang, Singkawang, Kendari, Ambon, Jayapura, dan Sorong (liputan6.com).                       

Pilkada serentak merupakan momentum bagi kemajuan kehidupan demokrasi daerah-daerah yang menyelenggarakan Pilkada khususnya, dan demokrasi Indonesia pada umumnya. Hal ini tentu saja dikarenakan para calon kepala daerah tersebut mempunyai komitmen yang tinggi dalam memajukan berbagai segi kehidupan terutama kesejahteraan masyarakat yang dituangkan dalam visi dan misi mereka.

Pilkada ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi kemajuan di berbagai bidang, baik kemajuan secara fisik maupun secara non-fisik. Pun tentu saja dapat menjadi momentum bagi bangkitnya pendidikan di Indonesia. Betapa tidak, hampir seluruh pasangan calon (paslon) memasukkan peningkatan di bidang pendidikan ini ke dalam visi misi mereka dengan berbagai terobosan-terobosan dan program-program unggulannya.

Sebagai contoh kita coba perhatikan visi misi paslon gubernur dan wakil gubernur Aceh dalam bidang pendidikan. Paslon nomor urut 1, yaitu Tarmizi A. Karim dan T. Machsalmina Ali mempunyai misi meningkatkan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter berlandaskan nilai islami, budaya, dan kearifan lokal. Sementara itu, paslon nomor urut 2, Zakaria Saman dan T. Alaidinsyah mempunyai program unggulan dalam bidang pendidikan, yaitu membebaskan biaya operasional pendidikan dari SD, SMP, dan SMA. Dan saya yakin paslon-paslon lainnya juga mempunyai visi dan misi yang bagus dalam bidang pendidikan.

Contoh lain, coba kita perhatikan visi dan misi paslon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam bidang pendidikan. Paslon nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, di dalam bidang pendidikan mereka mempunyai visi dan misi memperluas akses, meningkatkan sarana dan prasarana dan kualitas pendidikan. 

Sementara itu, paslon nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat mempunyai visi dan misi dalam bidang pendidikan menjamin akses pendidikan untuk seluruh warga dan meningkatkan kualitas pendidikan di Jakarta agar setara dengan kota-kota maju di dunia. Sedangkan paslon nomor urut 3, Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno, memberikan perhatian dan dukungan tidak hanya bagi pendidikan formal namun juga informal, penambahan jumlah guru dan dosen, dan menjadikan DKI Jakarta wilayah yang ramah terhadap disabilitas termasuk dalam bidang pendidikan (kpujakarta.go.id).

Dengan kedua contoh itu, saya mempunyai keyakinan bahwa paslon-paslon lainpun di seluruh daerah yang melaksanakan Pilkada serentak 2017 memiliki perhatian khusus dalam bidang pendidikan. Mereka mempunyai visi dan misi serta program-program unggulan untuk memajukan dunia pendidikan.

Namun, visi dan misi tersebut tinggallah visi dan misi, program unggulan hanyalah program di atas kertas, tidak akan berpengaruh banyak manakala para paslon tersebut tidak mempunyai sifat dan mental yang baik untuk merealisasikannya. Menurut saya, untuk mengejawantahkan visi dan misi serta program-program unggulan tersebut pasca terpilih menjadi kepala dan wakil wakil kepala daerah, mereka harus mempunyai sifat dan mental kepemimpinan Rasulullah SAW, yaitu Siddiq, Amanah, Tabligh,dan Fathonah.

Siddiqartinya benar. Seorang pemimpin dalam bertutur kata harus benar, pun juga dalam perbuatannya. Amanah artinya bisa dipercaya. Seorang pemimpin harus mempunyai integritas yang baik sehingga ucap dan perbuatannya dapat dipercaya. Seorang pemimpin harus bisa dipercaya mampu merealisasikan janji-janji kampanyenya. Tabligh artinya menyampaikan. Seorang pemimpin harus terbuka terhadap seluruh apa yang diucapkan dan dilakukannya. Fathonah artinya cerdas. Seorang pemimpin harus cerdas dalam mengimplementasikan seluruh gagasan-gagasannya menjadi kenyataan.

Bayangkan, apabila sifat-sifat dan mental-mental tersebut dimiliki oleh 101 pemimpin daerah terpilih, niscaya visi dan misi serta program-program unggulan dalam bidang pendidikan yang disampaikan pada masa-masa kampanye akan bisa terwujud demi kemajuan pendidikan Indonesia. Pada akhirnya dunia pendidikan Indonesia akan bangkit setara dengan negara-negara lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline