Lihat ke Halaman Asli

Cecep Gaos

Guru pecinta literasi

Kabayan Sang Penegak Kejujuran

Diperbarui: 9 April 2017   16:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah desa di Tatar Sunda tinggallah seorang anak bernama Kabayan. Semenjak bayi dia tinggal bersama kakek dan neneknya. Dia dibesarkan dan dididik oleh kakek dan neneknya dengan nilai-nilai keagamaan dan sosial yang sangat baik, seperti kejujuran, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil, berani, peduli dan lain-lain.

Setiap hari, selain membantu kakek dan neneknya, Kabayan bersekolah di SD Generasi Emas. Di sekolah tersebut ada sebuah kantin yang disebut dengan Kantin Kejujuran. Banyak barang yang dijual di Kantin Kejujuran tersebut. Ada alat tulis, makanan, minuman, dan makanan ringan lainnya. Siswa yang ingin membeli barang-barang tersebut cukup menyimpan uang di sebuah kotak yang sudah disediakan sesuai dengan harga yang tertera.

Pada suatu hari, ketika jam istirahat, Kabayan memergoki ketiga temannya, yaitu Ujang, Asep, dan Desi sedang mengambil beberapa barang di Kantin Kejujuran. Mereka mengambil pensil, penghapus, kue dan air mineral. Namun mereka tidak membayar.

“Hey, mengapa kalian mengambil barang-barang itu tanpa menyimpan uang di dalam kotak?” tanya Kabayan.

“Sudahlah Kabayan jangan ikut campur” kata Ujang dengan nada tinggi.

“Iya Kabayan, lebih baik kamu tidak usah ikut campur. Ini bukan urusanmu” timpal Desi.

“Kalau kamu mau, nih pensil ini untuk kamu. Tenang saja tidak usah bayar”  bujuk Asep.

Dengan penuh keberanian dan keyakinan Kabayan menolak ajakan dan pemberian itu.

“Tidak! Itu perbuatan yang sangat tidak terpuji. Itu adalah perbuatan dosa. Perbuatan itu merugikan orang lain dan diri kalian sendiri.” tolak Kabayan.

“Halaah Kabayan! Sudahlah jangan banyak ceramah. Uruslah diri kamu sendiri.” kata Ujang. 

“Kalau kamu tidak mau menerimanya kita tidak mau menjadi teman kamu lagi!” ancam Ujang sambil mendorong Kabayan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline