Aku adalah aku, tak peduli mereka siapa, namun yang harus dididirikan teruslah dipancarkan, terkisah seorang anak Gunung yang hidup disebuah pedesaan yang jauh dari pusat keramaian. Setiap harinya anak berusia lima tahun setengah tersebut tidak pernah menyangka bahwasannya kehidupan dimasa depannya tersebut akan berubah, mungkin pikir hati kecilnya, dia adalah seorang anak kecil yang hanya tau makan, minum dan membantu kakek juga neneknya di Ladang untuk menanam sayuran dan juga padi huma.
Bangun pagi dan pulang disore hari sambil membawa beberapa potongan kayu bakar, tentunya menjadi pelengkap anak tersebut dalam menjalani kesehariannya, tidak pernah terlintas dipikirannya suatu saat nanti dia akan menjadi siapa, hanya rutinitas yang dijalaninya terus dilakukan anak kecil tersebut untuk menunggu hari sampai tiba waktunya, apakah ia akan terus menjalankan aktivitas kesehariannya ataukah akan ada perubahan yang menghampirinya.
Hari berganti hari si anak kecil tersebut masih saja menjalankan kewajibannya, membantu kakek dan neneknya di Ladang dan sepulangnya ia pergi mengaji bersama teman-teman sepermainannya, kesederhanaan selalu menemaninya, tidak pernah terpikirkan apa yang ingin dia capai,namun yang ada hanyalah berusaha menyenangkan kakek dan neneknya dengan giat membantu untuk selalu pergi ke Ladang. Senyum manisnya seolah-olah tak pernah ada beban, yah begitulah aktivitas kesehariannya terus berusah memenuhi rutinitasnya, setelah itu dia pun bisa bermain dengan teman-teman sepermainanya.
Kesetiaan telah melekat dalam diri anak kecil tersebut, tanpa disadari diusianya yng masih dini, dia sudah dapat menjalankan kewajibannya dengan rutin, dan kini anak kecil tersebut telah menjadi seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi Jakarta. Rasa syukurku selalu kupanjatkan pada-Nya, pada para pahlawan bangsa, yang telah memperjuangkan kebesaran bangsa ini, hingga akhirnya dengan kemerdekaan yang dicapai aku si anak gunung bisa menikmati pendidikan yang bermartabat, bagiku, untuk mereka dan untuk semua.
Memaknai kemerdekaan bukan hanya dengan mengibarkan sang Merah Putih saja, melainkan kibarannya harus dibarengi dengan kekokohan dalam perbuatan, memulai dari dalam jiwa dan menebarkannya pada lingkungan, tentunya kemerdekaan adalah sesuatu yang berharga, dimana kita semua bisa menikmati hasil perjuangan para pahlawan terdahulu. Dengan semangat yang melekat, terus kita pupuk semangat dan rasa persatuan melalui perbuatan-perbuatan yang membersihkan nama baik bangsa, tetap setia dengan kekeluargaan dan ikut mewujudkan bangsa Indonesia yang bermartabat.
Pemuda dan pemudi tentunya menjadi harapan ke depan, dan mimpi adalah kesuksesasan bagi mereka yang terus ikhtiar seraya meminta ampunan serta pertolongan pada-Nya dengan terus bersyukur terhadap apa yang sudah dianugrahkan pada kita semua, merdeka tentunya bukan hanya lepas dari tangan penjajahan, namun bersyukur dan terus berkarya dengan segenap hati, tentunya adalah salah satu ciri pemuda-pemudi yang mencintai tanah air ibu pertiwi, MERDEKA,...mereka dengan kami semua.....................................
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H