Pendahuluan
"Dia (Yang tersimpan didalam hati nurani Dzatullah Yang Al-Ghayb Yang Wajib WujudNya Yang Allah NamaNya) telah menjadikan kamu dari bumi (lahir dibumi; hidup di bumi; makan-minum di bumi, bekerja, berkarya di bumi, menginjak di bumi, berkeluarga di bumi, meninggal di bumi di di kubur juga di bumi) maka, makmurkan bumi Allah itu (rawat, jaga, lestarikan, kelola, suburkan) dan wa tuubu ilaihi, bersegara berbuat untuk ibadah (membuktikan penghambaan dengan niat, tekad dan tujuan ibadah dengan beraksi dan beraktifitas), wastaghfiruuhu, perilaku dalam ampunan Allah dengan perilaku adab dan akhlak, bersosial yang baik, membangun perilaku kebersamaan dan kekeluargaan, pandai mengalah, terbuka dan lapang dada. sungguh Allah mendekatkan hamba dan mengijabahi (bagi mereka yang berbuat demikian). (QS. Huud 61)
Berarti, Memakmurkan bumi Tuhan Adalah perintah Allah, supaya dijadikan misi kehidupan dan dijadikan sebagai lahan mendekat kepada-Nya, dan sebagai makhluk yang tinggal, makan dan mati di Bumi. Menjadikan bumi makmur dan subur adalah tugas sebagai makhluk yang tinggal di bumi, dan sebagai hamba yang menghamba kepada Tuhan sebagai tujuan yang utama menyatakan bahwa dunia adalah ladang akhirat, dimana setiap kegiatan yang kita lakukan hanya semata mengharap Ridho – PangampunanNya dan semoga dengan Bimbingan GURU kami, ini bernilai Ibadah. Aamiin.
Kebutuhan akan produk sehat sudah mulai dicari oleh masyarakat. Keyakinan kita terhadap sayuran yang ada dipasaran belum menjamin kesehatan dan keamanan. Faktanya petani masih berorientasi pada hasil yang banyak dan waktu produksi yang relatif singkat. Singkat cerita kita masih sering terjebak dengan paradigma cepat murah dan banyak. Penggunaan pestisida pada tanaman sudah menjadi rahasia bersama.
Bahayanya pun juga menjadi fakta bersama. Namun kita masih saja jalan ditempat dan tidak bergerak, maka itu sekedar retorika konsep yang tidak rasional. Jika Anda berkeinginan untuk sehat maka polalah kehidupan ini dengan sehat. Karena sehat dimulai dari asupan yang masuk ke dalam tubuh Anda. Jagalah Asupan itu, jangan mengdzolimi tubuh (jasad) dengan memberikan asupan yang sebenarnya adalah Racun baginya.
Syarat Lokasi Budidaya
Tanaman kangkung dan bayam dapat tumbuh dengan kriteria lokasi yang cukup sinar matahari, minimal 80 %, Aman dari hewan pengganggu (ayam, kambing bebek dsb) dan pengairan mudah. Jumlah populasi per-m2 12 polibag. Ukuran polibag diameter 40 cm.
Persiapan Media Tanam
Siapkan tanah, kompos dan cocopeat (parutan serabut kelapa) atau arang sekam campur semua media dengan kompisisi 3 tanah : 2 kompos : 1 cocopeat atau arang sekam. Kemudian aduk sampai tercampur rata minimal 3 kali pengadukkan. Masukkan media dalam polibag dengan ketebalan volume 25 cm dan siram dengan Manutta Gold-B dengan dosis 1 tutup untuk 100 polibag atau 1 tutup + 25 liter air, setiap polibag diberi 250 ml (1 gelas aqua) larutan, ditambahkan felita jika ada dengan dosis dosis 250 ml (20 tutup)/20 liter air sebagai pupuk dasar media. Diamkan media sampai tumbuh rumput atau 7-12 hari (indikasi media siap ditanami).
Penanaman
Dalam penanaman, yang perlu diperhatikan adalah kesiapan media dan perlakuan benih. Untuk media yang siap ditanami adalah sudah tumbuhnya rumput dan kematangan media cukup, sedangkan untuk perlakuan benih dilakukan perendaman dengan manutta atas 1 tutup dengan air 10 liter selama 10-15 menit kemudian angkat dan tiriskan. Penebaran biji kangkung untuk per polibag 100 biji, sedangkan untuk per lubang vertikultur 17 biji untuk ukuran paralon 5”. waktu penanaman disarankan pada pagi hari (biji) dan sore hari (kecambah/ benih).
Perendaman benih dengan menggunakan manutta gold A [Benih Kangkung]