Lihat ke Halaman Asli

[Catatan Harian] What the Fuck, Metro TV?

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

What the fuck Metro TV??

Ini yang ada di batin saya beberapa menit yang lalu. Menonton Metro Siang dari mivo.tv, berita-berita yang ditampilkan sungguh membuat saya jijik.

Pertama, perkelahian antar warga di sebuah desa di Sulawesi. Perkelahian ini dimulai dari pemalakan sebatang rokok. Gara-gara hati sudah panas dan saling dendam, maka mulailah orang Indonesia menjadi pengecut dan memanggil "kawan-kawannya". Disiarkan satu korban tewas akibat kepala dipukul balok kayu. Saat mendengar ini, sudah menjadi jijik saya akan pengecutnya orang Indonesia dan tak ada rasa menghargai hukum.

Kedua, perkelahian "oknum pemuda" di kota Padang. Perkelahian ini dimulai dari rebutan sisa limbah dari PT Semen Padang. Di berita ini, ditampilkan sekali lagi "oknum pemuda" menenteng parang, dan terjadi adegan bacok-membacok. Sayangnya, ini adegan nyata, bukan seperti adegan di film The Raid!

Pak Brewok (sebutan saya untuk yang mulia Surya Paloh), ini Metro Siang bung! Mengapa engkau tega menayangkan berita semacam ini di siang bolong??? Apa engkau tak memikirkan anak-anak kecil yang melihat dan mendengar berita dari stasiun TV-mu ini??? Apa engkau tak memikiran jika berita ini bisa menjadi sebuah sugesti bagi para pemuda bahwa bacok-bacokan itu halal hukumnya??? Mengapa Ralph Tampubolon bisa dengan tenangnya dan secara poker face membacakan berita ini, tanpa ada rasa miris sedikitpun??

Metro TV, cukuplah engkau merusak negaraku dengan berita-berita yang merusak ini...

Salam sejahtera, negriku..

PS: saya pernah membaca cara menulis seseorang menampilkan kepribadian si penulis. Maka inilah kepribadian saya yang sesungguhnya melihat hilangnya hati nurani beberapa orang Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline