Lihat ke Halaman Asli

Menghindari Perasangka Buruk Melalui Teori Derrida

Diperbarui: 7 Januari 2024   18:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seringkali kita menilai seseorang sebagai egois tanpa mengetahui situasinya sebenarnya. Melalui pengalaman ini, kita diingatkan pada filsuf terkenal, Jacques Derrida, yang dikenal karena kontribusinya terhadap dekonstruksi, yaitu pendekatan kritis terhadap pemahaman tradisional tentang teks dan bahasa. Derrida adalah seorang filsuf Prancis-Aljazair. Derrida menolak gagasan tentang kestabilan makna dan menekankan pentingnya ketidakpastian, kompleksitas, dan unsur-unsur tersembunyi dalam teks. Karyanya telah memiliki dampak luas dalam banyak bidang, seperti sastra, filsafat, dan kajian budaya. Teori dekonstruksi Derrida adalah tentang makna dari yang tidak dominan atau tidak diistimewakan dalam penceritaan, sehingga makna yang diperoleh bukanlah makna tunggal, berbeda dengan paham strukturalisme. teori ini sungguh rumit untuk dipahami, tetapi sebagai contoh adalah teori dekonstruksi, katakan lah ada anak gadis yang tengah membawa tiga stroberi, lalu teman nya berkata, apakah aku boleh meminta stroberi milikmu itu? lalu anak gadis ini tanpa ragu mengigit ketiga stroberi tersebut. saat menyaksikan kejadian itu, teman nya merasa sedih dan kecewa, karena ia tidak dapat merasakan stroberi yang ada di tangan sang gadis, namun tak di sangka-sangka, sang gadis ini mengatakan bahwa "kedua stroberi ini rasanya masam, dan satu ini yang paling manis akan ku berikan kepadamu" saat mendengar hal itu, teman sang gadis sangat terharu dan tersentuh, ternyata semua ini tak seperti apa yang ada dalam pikirannya. mungkin kita akan mengira bahwa sang gadis egois karena akan memakan semua stroberi yang ada pada tangan nya, namun saat kita baca keseluruhan cerita, apa yang di lakukan sang gadis ini justru di luar dugaan. seperti itu lah bagai teori dekonstruksi dalam kehidupan kita, dan hal ini mengajarkan kita untuk tidak berburuk sangka terhadap orang, tanpa tau kebenaranya bagaimana. dari sini lah kita dapat mempelajari pemikiran Derrida yang kita tempatkan di suatu masalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline